Kedua bayi berjenis kelamin laki-laki ini dilahirkan secara caesar di Sion Hospital, Mumbai minggu lalu. Masing-masing punya kepala, akan tetapi mereka berbagi satu jantung, dua ginjal, satu hati, perut dan juga panggul. Keduanya juga hanya memiliki tiga lengan. Bila ditotal, bobot mereka tak lebih dari 4,5 kg.
Sang ibu dikabarkan dalam keadaan stabil meskipun masih cukup terganggu dengan kondisi buah hatinya. Yang bersangkutan hanya diketahui berumur 26 tahun. Wanita ini mengetahui dirinya sedang mengandung anak kembar siam saat menjalani tes USG di usia kandungan 32 pekan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tantangan Tim Dokter RSCM dalam Memisahkan Kembar Siam Safira-Saqira
Kondisi serupa ditemukan pada bayi kembar ini. Kothari mengatakan, struktur internal keduanya sangat rumit. "Apalagi mereka hanya punya satu hati dan jantung dengan dua aorta. Selain itu hanya salah satu bayi saja yang mempunyai paru-paru, dan struktur kandung kemihnya tidak jelas," urainya.
Untuk itu, timnya harus melakukan beberapa tes terlebih dahulu sebelum memutuskan memisahkan mereka, di antaranya dengan multi-slice CT scanner dan 3D rotational CT angiography. Gunanya untuk merekonstruksi tubuh si kembar.
Tim dokter juga harus mencari tahu otak mana dari kedua bayi yang lebih dominan mengatur pergerakan organnya seperti kaki. "Misal saat mereka tidur, kami mencubit kaki mereka satu-persatu untuk mengetahui reaksinya. Begitu kami tahu otak bayi mana yang mempengaruhi organ tersebut, kami akan mulai mempersiapkan operasi pemisahan," tandas Kothari.
Pada dasarnya, tim dokter seringkali dihadapkan pada pilihan sulit jika harus mengoperasi bayi kembar siam. Apalagi kembar siam yang menyatu di dada atas biasanya hampir mustahil untuk dipisahkan karena mereka berbagi satu jantung.
Kalaupun bisa bertahan, tingkat keberlangsungan hidupnya hanya berkisar 5-25 persen. "Bahkan sebenarnya, operasi pemisahan bagi mereka bukanlah sebuah opsi. Salah satu bayi mau tidak mau harus dikorbankan," timpal kepala rumah sakit, dr Suleiman Merchant seperti dilaporkan Daily Mail.
Akibatnya, tim Kothari tak mau bertindak sembarangan mengingat rumitnya kasus yang mereka hadapi. Kabarnya, sang ibu cukup terguncang dengan kondisi buah hatinya, dan mengkhawatirkan reaksi keluarganya jika mereka mendengar kabar memilukan ini.
"Memutuskan memilih salah satu itu bukan keputusan yang mudah tapi kalau tidak dioperasi, tak ada satupun yang bisa bertahan. Makanya kami butuh izin dari orang tua dan komite etik rumah sakit sebelum mengoperasi mereka, jadi mungkin tindakan ini tidak akan dilakukan dalam waktu dekat," pungkasnya.
Baca juga: Jika Kondisinya Begini, Bayi Kembar Siam Tak Bisa Jalani Operasi Pemisahan (lll/vit)











































