Hal-hal Seputar Perawatan Bayi Baru Lahir yang Penting Diketahui

Hal-hal Seputar Perawatan Bayi Baru Lahir yang Penting Diketahui

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Sabtu, 25 Feb 2017 11:10 WIB
Hal-hal Seputar Perawatan Bayi Baru Lahir yang Penting Diketahui
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Terutama bagi orang tua baru, hal-hal seputar perawatan bayi baru lahir kadang bisa membuat bingung. Belum lagi ditambah nasihat dari orang sekitar yang nyatanya ada yang belum tentu benar.

Nah, bagi Ayah dan Ibu yang baru memiliki buah hati, ada baiknya mengetahui hal-hal seputar perawatan bayi baru lahir berikut ini, seperti diungkapkan dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya saat berbincang dengan detikHealth.

Baca juga: Wah! Ibu Ini Memotret Sendiri Bayinya yang Baru Lahir

1. Frekuensi mandi bayi

Foto: Thinkstock
dr Meta mengatakan bagi bayi baru lahir tidak ada patokan pasti. Ada yang sekali sehari, ada yang dua kali sehari. Atau ada yang pagi harinya mandi lalu sore harinya diseka, itu tidak masalah.

"Indonesia merupakan negara tropis dengan kondisi udara panas dan lembab. Jadi, memandikan bayi baru lahir sebanyak dua kali sehari, bisa jadi membuatnya lebih nyaman," kata dr Meta.

2. Menyeterika pakaian bayi

Foto: Thinkstock
Soal menyeterika pakaian bayi, dr Meta mengatakan ini kembali lagi pada keputusan orang tua. Sebab, tidak ada aturan pasti soal wajib tidaknya menyeterika pakaian bayi.

Tapi jika Ayah dan Ibu ingin pakaian anak lebih rapi dan tidak lecek, tak masalah juga jika hendak menyeterika pakaian si kecil bukan?

3. Penggunaan produk perawatan bayi

Foto: Thinkstock
dr Meta mengatakan, tidak ada guideline terkait pemakaian produk perawatan bayi seperti hair lotion dan colognr. Sehingga, menurutny silakan saja disesuaikan dengan kebutuhan dan pastinya kondisi kulit bayi yang umumnya lebih sensitif.

"Tapi, khusus untuk bedak, American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk tidak menggunakan bedak bayi karena berisiko menyebabkan masalah pernapasan," kata ibu satu anak ini.

dr Meta mengungkapkan bedak bayi dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan kerusakan paru-paru serius jika bayi menghirup partikel dari bedak tersebut. Terlebih, partikel-partikel kecil itu akan semakin sulit dikendalikan jika sudah bercampur dengan udara luar (misalnya ketika bedak diletakkan di wadah dan tidak ditutup).

4. Pemakaian pewangi pakaian

Foto: Thinkstock
Menurut dr Meta, boleh saja Ayah dan Ibu menggunakan pewangi pakaian saat mencuci baju si kecil. Lagi-lagi, itu kembali lagi pada keputusan keluarga.

"Tapi perhatikan, karena kulit bayi sensitif, apakah ada reaksi setelah menggunakan pewangi. Misalnya kemerahan, gatal-gatal atau yang lainnya," kata dr Meta.

5. Penggunaan diaper

Foto: Thinkstock
"Sebetulnya tidak ada rekomendasi khusus untuk pemakaian dispo diaper. Jadi bebas saja terserah keluarga. Mau disposable diaper sejak lahir pun boleh saja kok," kata dr Meta.

Yang penting, lanjutnya, sering diganti dan pastikan kebersihan area sekitar genital. Namun, dr Meta mengingatkan perhatikan tanda jika anak tidak cocok dengan dispo diaper tersebut. Misalnya muncul ruam kemerahan atau gatal di sekitar genital. Jika seperti itu, ada baiknya periksakan si kecil ke dokter.
Halaman 2 dari 6
dr Meta mengatakan bagi bayi baru lahir tidak ada patokan pasti. Ada yang sekali sehari, ada yang dua kali sehari. Atau ada yang pagi harinya mandi lalu sore harinya diseka, itu tidak masalah.

"Indonesia merupakan negara tropis dengan kondisi udara panas dan lembab. Jadi, memandikan bayi baru lahir sebanyak dua kali sehari, bisa jadi membuatnya lebih nyaman," kata dr Meta.

Soal menyeterika pakaian bayi, dr Meta mengatakan ini kembali lagi pada keputusan orang tua. Sebab, tidak ada aturan pasti soal wajib tidaknya menyeterika pakaian bayi.

Tapi jika Ayah dan Ibu ingin pakaian anak lebih rapi dan tidak lecek, tak masalah juga jika hendak menyeterika pakaian si kecil bukan?

dr Meta mengatakan, tidak ada guideline terkait pemakaian produk perawatan bayi seperti hair lotion dan colognr. Sehingga, menurutny silakan saja disesuaikan dengan kebutuhan dan pastinya kondisi kulit bayi yang umumnya lebih sensitif.

"Tapi, khusus untuk bedak, American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk tidak menggunakan bedak bayi karena berisiko menyebabkan masalah pernapasan," kata ibu satu anak ini.

dr Meta mengungkapkan bedak bayi dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan kerusakan paru-paru serius jika bayi menghirup partikel dari bedak tersebut. Terlebih, partikel-partikel kecil itu akan semakin sulit dikendalikan jika sudah bercampur dengan udara luar (misalnya ketika bedak diletakkan di wadah dan tidak ditutup).

Menurut dr Meta, boleh saja Ayah dan Ibu menggunakan pewangi pakaian saat mencuci baju si kecil. Lagi-lagi, itu kembali lagi pada keputusan keluarga.

"Tapi perhatikan, karena kulit bayi sensitif, apakah ada reaksi setelah menggunakan pewangi. Misalnya kemerahan, gatal-gatal atau yang lainnya," kata dr Meta.

"Sebetulnya tidak ada rekomendasi khusus untuk pemakaian dispo diaper. Jadi bebas saja terserah keluarga. Mau disposable diaper sejak lahir pun boleh saja kok," kata dr Meta.

Yang penting, lanjutnya, sering diganti dan pastikan kebersihan area sekitar genital. Namun, dr Meta mengingatkan perhatikan tanda jika anak tidak cocok dengan dispo diaper tersebut. Misalnya muncul ruam kemerahan atau gatal di sekitar genital. Jika seperti itu, ada baiknya periksakan si kecil ke dokter.

(rdn/up)

Berita Terkait