Nah, dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, berikut ini hal-hal seputar penggunaan pakaian bayi juga aksesorisnya yang kadang kala menimbulkan kekhawatiran dan fakta di baliknya.
Baca juga: Menyikapi Anak Perempuan yang Gemar Memakai Pakaian 'Terbuka'
1. Penggunaan kaos kutang
|
Foto: Thinkstock
|
"Biar nggak terlalu maksa gitu jadi bikin bayi nggak nyaman. Kalau bahannya mulur kan lebih mudah dipakaikan ke bayi. Kalau disebutkan anak pakai kaos kutang harus nunggu nyangga leher dulu, nggak ada hubungannya ya," tutur dr Wi.
2. Pemakaian bedong
|
Foto: thinkstock
|
"Nah, agar si bayi cukup dalam rongga rahim, posisinya harus sedemikian rupa sehingga kedua tungkai dalam posisi bersila dan melengkung ke atas," kata dr Meta.
Ia menambahkan, membedong boleh saja dilakukan untuk menyamankan bayi, namun pastikan tidak terlalu ketat, pilih bedong yang tipis namun cukup hangat.
3. Pemakaian gurita
|
Foto: thinkstock
|
Sementara, dr Wi mengatakan pada anak usia dua bulan misalnya, ia sudah memasuki fase miring dan belajar tengkurap. Ketika dipakaikan gurita, justru anak bisa merasa tidak nyaman karena ada tali temali yang mengganjal di perutnya.
4. Pemakaian legging
|
Foto: Thinkstock
|
"Legging jangan terlalu ketat dan pastinya pilih yang bahannya nyaman, misalnya bahan katun," kata dr Meta.
5. Penggunaan bando
|
Foto: Thinkstock
|
Saat memakaikan bando, perhatikan juga lokasinya. Usahakan untuk memakaikannya di dahi bayi, bukan menutupi ubun-ubunnya. Ini supaya ubun-ubun tetap bisa 'bergerak' sebagaimana mestinya.
Andrew Adesman, MD, kepala unit perkembangan dan perilaku anak di Schneider Children's Hospital, New York sebelumnya mengatakan ubun-ubun yang bertekstur empuk dan berdenyut memang terlihat menakutkan bagi orang tua untuk menyentuhnya. Banyak yang takut akan merusak ubun-ubun. Tapi menurut Adesman, otak bayi sudah dilindungi dengan sangat baik.
Halaman 2 dari 6











































