Menanggapi hal ini, konselor laktasi dari Sentra Laktasi Indonesia (Selasi) dr Hikmah Kurniasari MKM, CIMI mengatakan saat di rahim, diibaratkan bayi tidak melakukan apa-apa ia sudah kenyang. Nah, begitu lahir, dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sebagai pengenalan pertama proses menyusui untuk bayi juga ibu.
Dengan begitu, bayi kenal bahwa ASI adalah makanan pertamanya dan bagaimana cara ia mendapatkan ASI. Ketika dilakukan IMD, lanjut dr Hikmah, proses itu otomatis akan masuk ke memori pertama bayi hingga setelah itu dia akan me-recall proses tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Penyebab Bayi Spontan Menggigit Puting Ibu Saat Menyusu
dr Hikmah menekankan penting juga bagi ibu mengetahui tanda lapar. Di antaranya tangan mengepal, mata mulai membuka dan menutup, menoleh ke kiri dan kanan, memasukkan tangan ke mulut, bahkan menangis.
"Kalau sudah tahu tanda itu kenapa mesti dijam-in tiap 2 jam menyusunya. Secara teori memang dalam 24 jam bayi nyusu 8-12 kali. Jadi didapat angka tiap 2 sampai 3 jam itu. Kalau misal dalam waktu satu jam kemudian bayi sudah terbangun, agak rewel gitu atau udah mulai merengek, bisa jadi dia sudah lapar kan. Nah, tempelin ke payudara ibu, dia mencium, dan kalau memang lapar akan menyusu lagi," kata dr Hikmah.
"Toh kalau bayi sudah kenyang dia nggak bakal mau nyusu. Kalau udah kenyang ditempelin ke payudara ibu pun dia tetap saja tidur," pungkasnya.
Baca juga: Bermula dari Bayinya Tak Mau Menyusu, Ibu Ini Ternyata Kena Kanker
(rdn/vit)











































