Menurut dr Piprim B. Yanuarso, SpA(K), ini merupakan hal yang wajar dan bukan sesuatu yang bersifat serius. Orang tua tidak perlu khawatir jika kondisi ini terjadi pada anak.
"Suntik DPT itu biasanya memang bengkak. Terlebih di booster karena kalau anak sudah makin besar reaksi vaksinnya lebih hebat dibandingkan pada waktu bayi. Jadi bisa panas juga. Wajar kok bukan karena apa-apa," tutur dokter anak sekaligus Sekretaris Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika usia anak kian bertambah, maka perlawanan di dalam tubuhnya sebagai respons alami juga kian besar. Maka dari itu, suntik DPT booster misalnya, seringkali menimbulkan reaksi berupa bengkak di lengan.
Jika ada orang tua yang khawatir akan isu ini kemudian jadi enggan memberikan vaksin DPT lanjutan, dr Piprim menuturkan supaya masyarakat membandingkan risk and benefit-nya.
"Kalau dibandingkan sama kena penyakitnya, kena difteri begitu misalnya, ya bengkaknya itu tidak ada apa-apanya. Bandingkan risk and benefit-nya. Pilih bengkak sedikit atau ketularan, kan begitu pilihannya," pesan dr Piprim.
Baca juga: Bisakah Campak Menular dari Angin dan Air Mandi? Ini Kata Dokter
(ajg/vit)











































