Akan tetapi ada indikator lain yang harus dicek untuk memastikan kesehatannya, yakni panca indra mereka. Lantas yang mana dulu yang harus diperiksa?
Menurut Dr dr Irwanto, SpA(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr Soetomo, panca indera pertama yang harus diperiksa adalah mata. Hal ini disampaikannya dalam Seminar Golden Period Development: Menggendong Bayi dengan Standar Ahli di RS Penyakit Tropis dan Infeksi Universitas Airlangga, Sabtu (13/5/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu saya tidak pernah menganjurkan, kalau orang tua membelikan mainan yang merangsang stimulasi yg berputar-putar di atas itu sebaiknya 6 bulan ke atas," ungkapnya.
Sebab bayi akan cenderung mengikuti gerakan mainan tersebut, padahal penglihatannya belum 'fix'. "Ya boleh tapi jangan digerakkan, karena kalau digerakkan itu yang bisa memicu nystagmus (juling, red)," lanjutnya.
Menurutnya, kesehatan mata dirasa penting karena mata adalah kunci komunikasi dan stimulasi dengan si bayi. Selain itu, lewat mata, orang tua bisa memastikan apakah kontak mata yang dimilikinya dengan si anak sudah benar. Sebab dari kontak mata inilah bisa diketahui apakah seorang bayi memiliki kelainan atau tidak.
"Saya beberapa kali mengadakan training, dokter saja ada yang tidak tahu kalau anak ini mengalami katarak. Makanya jangan sampai ada ibu yang tidak tahu," imbuhnya.
Baca juga: Waktu Paling Tepat Memberi Stimulasi Janin di Kandungan
Foto: Ilustrasi/thinkstock |
Kedua, indra penciuman. Pada dasarnya kemampuan penciuman bayi sudah berkembang sejak usia kandungan memasuki 28 pekan. Tetapi begitu lahir, indra ini akan digunakan bayi untuk menangkap beragam aroma yang ada dan menyimpannya di otak sebagai 'bahan' stimulasi.
"Cuman ada beberapa bau yang tidak semuanya diterima si anak. Ada yang alergi dan tidak. Jadi jangan berharap semua bau mesti diterima, belum tentu," jelasnya.
Menariknya, karena tersimpan di memori otak, preferensi bau yang dimiliki sejak bayi ini biasanya akan 'menetap' hingga dewasa. "Dia juga ingat ada bau-bau yang tidak alergi dan membuat moodnya bagus, seperti bau ibunya, ini bisa mengurangi tangisan dan membuat bayi lebih mudah tidur," ungkapnya.
Ketiga, seperti dijelaskan dr Irwanto sebelumnya, indra pendengaran bayi saat masih dalam kandungan baru berkembang saat usia kehamilan ibunya memasuki 25 minggu. Oleh karena itu bayi baru bisa mendengar apa yang diucapkan ibunya atau rangsangan suara dari luar di usia kandungan mencapai 7 bulan.
"Karena itu bayi kalau mendengar suara ibunya, menunjukkan aktivitas otak yang meningkat, mendorong proses di dalam otak untuk penggunaan bahasa. Makanya sering diajak omong, atau pake musik. Mau diajak ngaji juga silakan," sarannya.
Dari penelitian juga terungkap, jika bayi sering diajak bicara sejak dalam kandungan maka ia memiliki kosakata lebih banyak dari anak sebayanya ketika menginjak usia 24 bulan.
Baca juga: Ini Dia Stimulasi untuk si Kecil yang Bisa Dilakukan Sejak di Kandungan (lll/up)












































Foto: Ilustrasi/thinkstock