Alergi kondom biasanya disebabkan oleh karet lateks, pelumas yang digunakan pada kondom atau bahkan keduanya. Reaksi alergi ini dapat terjadi hanya dalam beberapa menit kontak dengan kondom atau setelah beberapa jam kemudian.
Perempuan yang alergi terhadap kondom bisa mengalami gejala seperti dilansir Healthmad, Selasa (25/1/2011) sebagai berikut:
- Ruam
- Merah dan gatal di daerah kelamin
- Sensasi terbakar saat buang air air dan berhubungan seksual
- Bersin berulang kali
- Kulit menjadi sensitif
- Pusing dan kadang bisa menyebabkan pingsan
- Dalam kasus ekstrem bisa menyebabkan shock
Gejala alergi kondom terkadang hampir mirip dengan infeksi jamur yang menyerang kelamin, tetapi bedanya alergi kondom biasanya tidak menyebabkan keluarnya cairan dari vagina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang harus dilakukan bila perempuan alergi kondom?
Bila perempuan ingin mengontrol kehamilan, kontrasepsi kondom bisa diganti dengan alternatif lain seperti pil KB atau intrauterine device (IUD). Tapi sayangnya, pilihan konstrasepsi tersebut tidak bisa melindungi terhadap penularan penyakit seksual.
Sebaiknya cari tahu apa yang menjadi penyebab alergi kondom, apakah karet lateks atau pelumas. Bila ingin tetap menggunakan kondom, sebaiknya gunakan kondom non-lateks atau non-pelumas.
Untuk mengetahui apakah Anda menderita alergi kondom, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan Anda.
(mer/ir)











































