Film ini mengambil lokasi di sebuah bangsal rumah sakit yang tidak disebutkan namanya di London, Inggris. Produksi film ini diperkirakan memberi pendapatan dan keuntungan besar untuk manajemen rumah sakit.
Kasus ini diungkap oleh anggota parlemen dari kelompok konservatif, Penny Mordaunt dalam sidang dewan rakyat di London. Mardaunt mengetahuinya ketika masih menjabat di wilayah Keningston and Chelsea.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika saya menjadi direktur Dewan Kensington and Chelsea, saya menemukan bahwa salah satu rumah sakit lokal menyewakan bangsalnya pada perusahaan film untuk digunakan syuting film," ujar Penny Mordaunt, MP Konservatif, seperti dilansir dari BBCNews, Rabu (7/7/2010).
Mordaunt mengungkapkan bahwa hal yang menambah penghinaan dan luka adalah karena film yang diproduksi ternyata film porno.
"Meskipun saya tidak dapat mengklaim hal ini ke parlemen, tapi ini adalah anggaran bisnis besar dan menghasilkan pendapatan bagi rumah sakit," tambah Mordaunt.
Bangsal yang disewakan merupakan bangsal tertutup, namun dilengkapi peralatan medis layaknya bangsal untuk merawat pasien. Mardaunt menyebut, ongkos sewanya cukup besar untuk disebut sebagai pemasukan yang substansial bagi rumah sakit yang tidak disebutkan namanya tersebut.
Mordaunt yang merupakan anggota parlemen untuk Porsmouth Utara itu mengaku belum melihat sendiri film yang diproduksi di rumah sakit. Namun dalam sidang yang membahas transparansi keuangan pemerintah tersebut, ia meyakini film yang dimaksud adalah film porno.
(mer/ir)











































