Kemungkinan untuk masuk dengan menembus jaringan kulit hanya terjadi pada jenis cacing tambang (Ankylostoma duodenale dan Necator americanus). Dibandingkan jenis cacing lain yang hidup di tanah, jumlahnya sangat kecil untuk dikhawatirkan.
Oleh karena itu ketika anak berjalan-jalan di tanah tanpa alas kaki, risiko cacingan tidak terlalu tinggi. Kebiasaan tersebut justru baik dilakukan pada pagi hari untuk mendekatkan diri pada alam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan tidak hanya melalui kulit lho, lewat pernapasan sebenarnya juga bisa. Telur cacing kalau tercampur dengan debu juga bisa terbang dan terhirup, namun kemungkinannya sangat kecil," ungkap Dr Dani.
Karena sebagian besar masuk melalui makanan yang tercemar, maka Dr Dani lebih menekankan untuk rajin menjaga kebersihan. Cuci tangan penting untuk dilakukan, terutama setelah bermain tanah dan setiap hendak makan.
Selain itu, pencegahan juga bisa dilakukan dengan minum obat cacing secara rutin setiap 6 bulan sekali. Obat yang direkomendasikan oleh WHO ada 3, yaitu albendazol, mebendazole dan pirantel pamoate.
Menurut Dr Dani, obat-obat tersebut tidak banyak menimbulkan efek samping sehingga aman untuk pemakaian rutin. Namun penggunaan pada ibu hamil dan anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya atas petunjuk dokter atau apoteker.
(up/ir)











































