Kolera disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang menyerang usus besar manusia dan akhirnya menjadi terinfeksi. Minimnya air bersih dan proses MCK (mandi-cuci-kakus) yang tidak memadai membuat kolera tumbuh subur. Kebiasaan makan makanan laut yang mentah atau belum matang seperti kerang juga menjadi pemicunya.
Dilansir dari Medicine.net, Senin (15/11/2010) kolera memang mirip dengan diare hanya saja tingkat keparahannya lebih tinggi atau diare akut. Tanda-tanda kolera paling umum adalah diare (buang-buang air berupa cairan) yang terus menerus, muntah dan kram kaki.
Kolera bisa merenggut nyawa dalam hitungan jam jika penderita sangat cepat mengeluarkan cairan yang membuatnya dehidrasi dan shock. Diperkirakan lebih dari 100.000 kasus dan kematian terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia.
Dimana kasus kolera paling banyak ditemukan?
Bakteri kolera biasanya ditemukan di dalam sumber air atau makanan yang telah terkontaminasi oleh feses (kotoran) dari orang yang terinfeksi kolera. Paling banyak terjadi pada daerah yang pengolahan airnya tidak memadai, sanitasi dan kebersihan yang buruk.
Jarak kakus misalnya dekat dengan sumber air minum atau air sungai yang dipakai untuk MCK digunakan juga untuk memasak. Bakteri kolera juga dapat hidup di lingkungan seperti sungai payau dan perairan pesisir.
Kebiasaan lain yang menimbulkan kolera adalah makan makanan kerang mentah yang banyak dilakukan masyarakat di daerah pesisir.
Bagaimana orang bisa kena kolera?
Seseorang bisa terkena kolera karena minum air atau makan makanan yang terkontaminasi dengan bakteri kolera. Ketika terjadi wabah kolera biasanya sumber kontaminasi dari kotoran (feses) orang yang terinfeksi kolera yang lalu kotoran tersebut mencemari air yang digunakan untuk makanan.
Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat di daerah yang tidak punya sistem pengelohan limbah limbah dan air minum yang memadai. Orang tidak akan terkena kolera jika hanya bersentuhan.
Berapa lama gejalanya muncul setelah orang terkena infeksi?
Jika orang terkena infeksi kolera gejalanya bisa muncul dalam beberapa jam sampai 5 hari. Tapi umumnya gejalanya muncul dalam waktu 2-3 hari.
Bagaimana dokter mendiagnosis kolera?
Untuk menguji kolera, dokter harus mengambil sampel tinja atau mengusap dubur pasien dan mengirimkannya ke laboratorium untuk mencari bakteri kolera.
Apa pengobatan untuk kolera?
Pengobatan kolera sebenarnya sangat sederhana yakni dengan segera mengganti cairan dan garam yang hilang karena pasien mengalami diare akut.
Pasien dapat diobati dengan larutan gula dan garam dan diminum dalam jumlah banyak. Solusi ini digunakan di seluruh dunia untuk mengobati diare. Untuk kasus yang parah dibutuhkan penggantian cairan intravena (infus). Penggantian cairan yang cepat (rehidrasi) bisa menekan kurang dari 1 persen dari pasien meninggal akibat kolera.
Adakah vaksin untuk mencegah kolera?
Saat ini, ada dua vaksin kolera oral yang tersedia yaitu Dukoral (diproduksi oleh PME Vaksin) yang telah mendapat lisensi dari WHO untuk 60 negara. Satu lagi ShanChol (diproduksi oleh Shantha Biotec di India) dan sedang menunggu tahap prakualifikasi WHO.
Bagaimana mencegah kolera?
1. Hanya minum air matang
2. Gunakan air bersih untuk memasak, mencuci piring, sikat gigi, mandi, mencuci baju
3. Hati-hati jika mencampur minuman dengan es batu jangan menggunakan es batu dari air mentah
4. Jangan makan daging mentah atau makanan laut yang kurang matang seperti kerang
5. Kupas buah atau sayuran saat akan memakannya
6. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
7. Miliki fasilitas MCK dengan pembuangan limbah yang baik agar tidak mengontaminasi air bersih di sumur.
(ir/ver)