Peneliti dari Mayo Clinic menuturkan virus dari penyakit campak ini ada dalam trakea inang (orang yang terkena campak) dan memprovokasi orang ini untuk batuk sehingga virus tersebut bisa ada di udara dan menginfeksi orang lain.
Hasil studi yang dipublikasikan secara online pada 2 November dalam jurnal Nature ini memberikan pengetahun pada peneliti mengapa beberapa virus pernapasan bisa menyebar lebih cepat dan mudah dari virus lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun sudah ada vaksin untuk campak, tapi vaksin ini menyerang lebih dari 10 juta anak setiap tahunnya di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun ini penyebaran virus meningkat akibat menurunnya orang-orang yang divaksinasi.
"Virus campak telah mengembangkan strategi yang kejam. Pertama-tama ia akan membajak sel-sel kekebalan patroli paru-paru untuk masuk lalu jalan ke dalam sel kekebalan lainnya di tubuh," ujar peneliti utama dari Mayo Clinic, Roberto Cattaneo, PhD, seperti dikutip dari ScienceDaily, Senin (7/11/2011).
Sel-sel kekebalan yang sudah terinfeksi ini akan mengirimkan secara khusus ke sel-sel yang mengekspresikan protein nctin-4 sebagai reseptor baru. Hebatnya sel-sel ini terletak di trakea sehingga memudahkan penularan melalui udara. Kondisi ini yang menyebabkan campak menjadi salah satu penyakit virus yang bisa menyebar dengan cepat dan paling menular.
Hal lain yang ditemukan dalam studi ini adalah nectin-4 diketahui menjadi biomarker (penanda biologis) untuk beberapa jensi kanker seperti ovarium, payudara dan paru-paru.
Studi ini didanai oleh National Institute of Health dan lembaga hibah dari Jerman, Perancis, Kanada serta Singapura.
(ver/ir)











































