Paul Fierro, pemilik Primo’s Craft Beer di El Paso, Texas, menjalani diet bir dan air, yang menurutnya terinspirasi oleh Bavarian Monks yang hanya minum bir pada abad ke-16.
Fierro minum bir tiga kali sehari sebagai pengganti makanan, yang sudah dilakukan selama dua minggu. Dan sebagai camilan, ia hanya minum air putih. Ia pun tak pernah khawatir dengan efek mabuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fierro dan temannya Albert Salinas memulai diet lebih dari seminggu yang lalu, minum bir dengan kalori dan karbohidrat tinggi, masing-masing satu gelas untuk sarapan, makan siang dan makan malam.
Untuk melihat dampak kesehatannya, seorang mahasiswa keperawatan pun setuju untuk memeriksa denyut jantung dan tekanan darah Fierro dan Salinas setiap hari.
"Beberapa hari pertama, Anda akan merasakan sakit parah di bagian perut. Kemudian setelah tiga hari rasa sakit akan berhenti, tetapi Anda masih memiliki keinginan untuk makan. Anda akan selalu memikirkan makanan," tutur Albert Salinas.
Pada hari ketujuh, Salinas harus berhenti menjalankan diet untuk sementara karena ia menderita flu yang cukup berat. Namun secara total, Salinas sudah menurunkan 5,9 kg berat badannya. Sedangkan berat badan Fierro turun 4 kg.
"Beberapa hari terakhir, saya terbangun dengan banyak energi, juga tidak ada rasa lapar. Saya merasa luar biasa," ujar Fierro, pada hari ke-8 diet.
Dr. Marc Siegel, seorang dokter umum dan anggota dari Tim Medis Fox News, mengatakan tidak ada manfaat medis untuk diet 'gila' ini. Menurut Dr Siegel, tidak ada kandungan nutrisi nyata di dalam bir, juga tidak ada kandungan protein dan lemak.
"Saya akan mendesak mereka, yang mereka lakukan adalah hal gila. Setidaknya minumlah cairan yang mengandung elektrolit, bukan hanya air biasa," jelas Dr Marc Siegel.
Para pakar mengingatkan bahwa diet seperti ini bukanlah diet sehat karena sangat berbahaya bagi tubuh dan tidak layak untuk diikuti.
Dampak buruk dari penggunaan alkohol akan mengenai berbagai organ di dalam tubuh, mulai dari otak, saluran pencernaan (mulut sampai usus besar), hati atau liver, pankreas, otot, tulang dan sistem reproduksi. Penggunaan alkohol yang berlebihan dalam waktu singkat juga akan menyebabkan terjadinya keracunan alkohol (intoksikasi alkohol) dan menyebabkan kematian.
(mer/ir)











































