Janji-janji 'Sehat' Para Cagub DKI di Depan Mahasiswa Kedokteran

Janji-janji 'Sehat' Para Cagub DKI di Depan Mahasiswa Kedokteran

- detikHealth
Senin, 14 Mei 2012 13:23 WIB
Janji-janji Sehat Para Cagub DKI di Depan Mahasiswa Kedokteran
(Foto: thinkstock)
Jakarta - Pemilihan gubernur DKI Jakarta sudah di depan mata, para calon mulai berlomba-lomba mengumbar janji. Khususnya di bidang kesehatan, sejumlah pasangan calon hari ini memaparkan janji-janjinya di depan mahasiswa dan akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Dari 6 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, hanya 4 pasang yang datang menghadiri debat program calon gubernur dan wakil gubernur DKI di bidang kesehatan yang diselenggarakan FKUI.

Dua pasangan yang juga diundang namun tidak hadir adalah pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Alex Noerdin-Nono Sampono.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Janji-janji di bidang kesehatan yang disampaikan dalam debat di FKUI Salemba Jakarta, Senin (14/5/2012) tersebut antara lain:

Hendardji Soepandji (pasangan Hendardji-Riza)

Prioritas utama pasangan ini adalah menyediakan ruang hijau untuk umum sebesar 20 persen, berupa taman kota, hutan kota dan pedestrian. Salah satu alasannya adalah, 62 persen penyakit yang diderita warga jakarta sumbernya adalah udara yang tidak bersih.

program lain yang dijanjikan pasangan dari wakil independen ini adalah memperbaiki sanitasi dan akses air bersih. Apabila terpilih, dijanjikan daalalm 1 tahun tidak ada lagi kawasan kumuh di Jakarta.

Basuki T Purnama (pasangan Jokowi-Ahok)

Asuransi dan jaminan kesehatan menjadi andalan pasangan ini jika terpilih jadi pemimpin DKI. Prosedur pengurusan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) akan dipermudan dan pada 2015 targetnya pemerintah DKI sudah bisa menarik premu asuransi dengan prinsip orang sehat menyubsidi orang sakit.

Kualitas dan kesejahteraan di RS negeri juga harus bisa bersaing dengan swasta, sehingga tidak ada lagi dokter yang keluar dari RS pemerintah untuk cari gaji yang lebih besar di swasta. Konsep superblok juga akan dikembangkan untuk mempermudah akses ke puskesmas.

Hidayat Nur Wahid (pasangan HNW-Didik)

Bagi pasaangan ini, kesehatan bukan sekedar berobat gratis tetapi juga promosi kesehatan. Kesehatan dengan sendirinya akan membaik apabila masyarakatnya 'tercerahkan' soal upaya pencegahan penyakit dan gaya hidup sehat.

Upaya preventif atau pencegahan harus lebih dikembangkan, sehingga anggarannya harus ditingkatkan dari Rp 150 miliar menjadi Rp 300 miliar. Secara umum, anggaran kesehatan juga akan ditingkatkan dari Rp 600 miliar menjadi Rp 1 triliun.

Biem T Benyamin (pasangan Faizal-Biem)

Sama seperti pasangan Jokowi-Ahok, pasangan Faizal-Biem juga memprioritaskan soal metode pembiayaan ongkos pengobatan. Menurut Biem, yang perlu diprioritaskan adalah memangkas out of pocket payment atau biaya-biaya yang harus ditanggung sendiri oleh pasien, salah satunya dengan melibatkan para pemberi kerja untuk ikut menanggung asuransi.

Gagasan menarik disampaikan oleh Biem, yakni orang-orang yang dikategorikan mengangguir dan tidak ditanggung oleh pemberi kerja akan ditanggung oleh Pemerintah DKI selama waktu tertentu.

Tak lupa, Faizal yang sebenarnya juga seorang perokok berat menjanjikan bahwa iklan rokok di ruang publik akan sangat dibatasi.




(up/ir)

Berita Terkait