Alergi lateks disebabkan oleh sensitivitas yang terlalu tinggi terhadap protein dalam cairan yang diekstrak dari pohon karet. Orang yang memiliki alergi terhadap makanan seperti tomat, alpukat, pisang, melon, kiwi dan markisa memiliki kesempatan lebih tinggi mengembangkan alergi terhadap kondom lateks.
Seperti dilansir onlymyhealth, Jumat (7/9/2012) berikut gejala alergi yang muncul akibat pemakaian kondom lateks:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruam dapat muncul dalam waktu 8 jam setelah kulit mengalami kontak langsung dengan kondom lateks. Biasanya ruam tersebut akan disertai gatal dan warna kulit berubah menjadi kemerahan.
2. Sensasi terbakar
Kondom lateks dapat menyebabkan sensasi terbakar dalam vagina, atau pada penis, dan pada daerah kulit yang bersentuhan dengan kondom.
3. Gatal
Gejala yang paling umum atau alergi terhadap kondom lateks adalah gatal, yang bisa ringan atau berat. Pria yang alergi terhadap lateks dapat mengalami gatal-gatal di sekitar batang penis dan pangkal paha, sedangkan wanita mengalami gatal di sekitar vagina dan vulva.
4. Melepuh
Melepuh dapat terjadi pada kulit yang melakukan kontak terlalu lama dengan kondom lateks. Ini juga merupakan indikasi dari sistem kekebalan tubuh mencoba untuk melawan lateks dalam kondom. Melepuh, khususnya air-lepuhan, bisa sangat menyakitkan.
5. Anafilaksis
Ini adalah respon alergi parah yang segera memerlukan perhatian medis, dimana terjadi masalah pernapasan, pembengkakan di bibir / lidah / tenggorokan, nyeri dada atau detak jantung yang cepat. Jika diabaikan, anafilaksis dapat menyebabkan kematian akibat penyempitan saluran udara.
Orang yang alergi kondom lateks dapat memilih menggunakan pilihan kontrasepsi lainnya, atau jika nyaman menggunakan kondom, gunakan kondom sintetis yang terbuat dari poliuretan.
(ir/ir)











































