"Pangan lokal ini punya potensi untuk cegah penyakit tidak menular," ujar Prof Ahmad Sulaeman, ahli pangan dari ITB dalam acara Nutritalk Jelajah Gizi Sarihusada di Bale Raos, Yogyakarta, dan ditulis Senin (5/11/2012).
Prof Ahmad menuturkan pangan lokal ini sudah terbukti bagus, namun diperlukan adanya brand imaging. Hal ini penting agar membangkitkan kemauan dari generasi muda untuk mengonsumsi pangan-pangan lokal yang ada di sekitrnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti halnya beras merah yang mengandung serat 2 kali lipat lebih tinggi, asam lemak esensial, zat besi dan juga vitamin B1 atau tiamin. Serta ada juga belalang goreng yang bisa menjadi sumber protein yang tidak kalah dengan daging sapi, dan mengandung vitamin A.
Sumber pangan lokal di daerah lain seperti sukun yang memiliki zat gizi bagus terutama untuk sumber karbohidratnya, atau umbi-umbian seperti ubi garut yang kandungan vitaminnya lengkap, zat besi dan juga kandungan mineral serta seratnya yang terbilang tinggi.
"Dukung ketahanan dan bantu gizi yang murah untuk keluarga, karena pangan lokal ini ditanam hampir sama dengan organik, jarang disemprot pestisida, kaya rasa dan kandungan gizinya baik. Hanya saja kekurangannya yaitu sanitasinya perlu diperbaiki," tutur Prof Ahmad.
(ver/vta)











































