Sebuah pil jerawat yang umum dikonsumsi oleh ribuan perempuan muda di Inggris dan beberapa negara lain di Eropa, kini sedang diselidiki menyusul adanya isu masalah keamanan.
Setelah baru-baru ini terkait dengan empat kematian, regulator di Prancis menangguhkan penjualan terapi hormon Dianette, yang juga digunakan sebagai kontrasepsi oral dan dikenal dapat meningkatkan risiko pembekuan darah. Di Kanada, 11 kematian pun dikaitkan dengan obat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shannon Deakin (16 tahun) diresepkan Dianette oleh dokternya untuk mengobati jerawat. Gadis asal Hoyland, South Yorkshire, Inggris, ini mengonsumsi Dianette sekitar empat minggu sebelum akhirnya meninggal karena trombosis vena dalam yang tak terdiagnosis, di mana gumpalan darah dari kakinya masuk ke paru-paru, seperti dilansir Dailymail, Selasa (5/2/2013).
Dianette atau Diane-35 telah diresepkan pada lebih dari 62.000 wanita Inggris dalam setahun, biasanya untuk mengatasi sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome atau PCOS), masalah hormonal yang mempengaruhi perempuan muda yang mengarah ke beberapa kista ovarium kecil, menstruasi yang tidak teratur, jerawat dan rambut wajah berlebihan.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon seks pria testosteron, yang juga diproduksi perempuan. Pada perempuan, hormon ini berfungsi untuk membantu kekuatan otot dan berkontribusi terhadap dorongan seks.
Dianette adalah kombinasi dari dua obat, yakni cyproterone (bentuk hormon progesteron wanita) dan ethinylestradiol (estrogen), yang secara efektif menekan efek testosteron.
Karena progesteron bisa mencegah ovulasi (pembuahan), Dianette juga bekerja sebagai kontrasepsi yang efektif.
Sementara kontrasepsi oral lainnya membawa peningkatan risiko kecil bekuan darah, yang dapat berbahaya dan berpotensi mematikan jika masuk ke paru-paru atau otak, jenis progesteron di Dianette memiliki salah satu risiko tertinggi bekuan darah dari semua kontrasepsi oral.
Menurut laporan European Journal of Contraception And Reproductive Health Care, cyproterone 65 persen lebih mungkin menyebabkan bekuan darah dibandingkan levonorgestrel (sejenis progesteron yang ditemukan pil kontrasepsi oral sebelumnya).
(mer/vit)











































