Perusahaan farmasi memang mengalokasikan investasi yang teramat mahal untuk menciptakan sebuah obat. Agar dapat balik modal dan meraup banyak keuntungan, tentu perusahaan akan menjual obat produksinya dengan mahal. Tapi ada juga yang harganya bisa dibilang tak manusiawi.
Majalah kenamaan Forbes telah merangkum daftar obat-obatan termahal di dunia. Seperti ditulis Senin (18/2/2013), obat-obatan tersebut adalah:
1. Soliris
|
Soliris (Foto: Forbes)
|
Mahalnya harga ini disebabkan karena investasi yang dilakukan produsen, Alexion Pharmaceuticals, senilai US$ 800 juta atau sekitar Rp 7,73 triliun dan masa penelitian selama 15 tahun. Hasilnya, studi menemukan Soliris dapat mengurangi 90 persen komplikasi hemoglobinuria nokturnal paroksismal.
2. Elaprase
|
Elaprase (Foto: Forbes)
|
Untuk pembelian satu botol saja dihargai US$ 4.215 atau sekitar Rp 41 juta. Di Amerika Serikat, diperkirakan ada sekitar 500 orang yang menderita sindrom Hunter dan menghabiskan uang total senilai US$ 353 juta atau sekitar Rp 3,4 triliun pada tahun 2009 untuk membeli Elaprase.
3. Naglazyme
|
Naglazyme (foto: Biopharma.com)
|
4. Cinryze
|
Cinryze (Foto: Forbes)
|
Karena penyakitnya langka, maka obatnya juga mahal, yaitu US$ 350.000 atau sekitar Rp 3,38 miliar per tahun. Sang produsen, ViroPharma, berhasil membukukan penjualan tahunan obat mulai dari US$ 95 juta atau sekitar Rp 918 miliar hingga US$ 350 juta atau sekitar Rp 3,38 triliun.
5. Folotyn
|
Folotyn (Foto: Folotyn.com)
|
6. ACTH
|
ACTH (Foto: Omususa.org)
|
Biaya yang harus dikeluarkan adalah US$ 115 ribu atau sekitar Rp 1,1 miliar per bulan. Per botol, obat ini dibanderol seharga US$ 23.000 atau sekitar Rp 222 juta.
7. Myozyme
|
Myozyme (Foto: Forbes)
|
Untuk mendapat obat ini, biaya per tahun yang harus dikeluarkan bisa mencapai US$ 100.000 atau sekitar Rp 966 juta untuk anak-anak dan US$ 300.000 atau Rp 2,9 miliar untuk dewasa. Walau mahal, obat ini terbukti dapat menyelamatkan banyak nyawa pasien Pompe.
8. Arcalyst
|
Arcalyst (Foto: drugline.org)
|
9. Ceredase / Cerezyme
|
Cerezyme (Foto: Forbes)
|
10. Fabrazyme
|
Fabrazyme (Foto: drugline.com)
|
11. Aldurazyme
|
Aldurazyme (Foto: Forbes)
|
Halaman 2 dari 12











































