Saat seorang wanita mencapai usia 18 tahun, ia harus menjadi lebih sadar dan waspada akan kesehatan pribadinya. Jika perlu, lakukan pemeriksaan secara berkala dengan dokter. Terutama jika wanita tersebut ingin menjadi seorang ibu di kemudian hari, sepeti dilansir Times of India, Selasa (3/9/2013).
Semakin muda seorang wanita, semakin besar kesempatannya untuk bisa hamil. Faktanya seorang wanita lahir dengan lebih dari 1.000.000 sel telur. Namun, pada saat menstruasi pertama, jumlah sel telur berkurang sebesar 90 persen menjadi hanya 150.000 hingga ia mencapai menopause yaitu di antara usia 40-50 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara usia 20-30 tahun, seorang wanita akan membawa hanya sekitar 30 persen dari jumlah sel telur normal, tetapi jumlah ini akan berkurang sekitar setengahnya setiap dekade. Selama akhir usia 30 tahun, seorang wanita akan memiliki 16 persen dari jumlah sel telur normal dan akan terus berkurang 2-9 persen di antara akhir usia 30 hingga pertengahan 40 tahun.
Selain perlu memahami segala hal yang berkaitan dengan kesehatan dan kesempatan untuk bisa hamil, wanita juga harus mengetahui usia berapa kemungkinan ia akan melahirkan. Diketahui selama akhir usia 30 hingga pertengahan 40 tahun wanita akan membawa sedikit sel telur dan justru berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi genetik abnormal.
Akibat dari membawa lebih banyak sel telur dengan genetik abnormal dibandingkan telur biasa, maka risiko untuk keguguran atau hamil bayi dengan sindroma Down juga akan lebih meningkat. Untuk sepenuhnya memahami tentang pentingnya memperkirakan usia kehamilan, ada baiknya mulai saat ini Anda berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan.
(vta/vta)











































