Kegunaan batu zeolite ini ditemukan oleh M. Aryando Ondrio. Awalnya, remaja kelahiran Solok 20 tahun yang lalu dan akrab disapa Arya ini tergabung di kelompok ilmiah remaja dan dari sanalah ia mulai melakukan penelitian. Seiring berjalannya penelitian tersebut, Arya dan timnya akhirnya menemukan dan menggunakan batuan zeolite.
"Saya menggunakan zeolite karena saya mencari medium yang memiliki struktur molekuler yang sesuai dan mudah ditemukan serta affordable," kata Arya saat dihubungi detikcom dan ditulis pada Selasa (10/9/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alat ini dioperasikan dengan elektronik volta rendah dan mudah dikontrol. Sampai saat ini sudah ada tiga tipe alat protoype yang dihasilkan," kata Arya yang memiliki hobi travelling ini.
Ia menjelaskan bahwa zeolite memiliki struktur molekuler yang unik di mana silikon atom batu tersebut dikelilingi empat oksigen atom dan alumunium atom hanya memiliki 3+ sementara silikon mempunyai pergantian 4+ . Maka dari itu, zeolite mudah untuk melepas dan mengubah kation.
Latar belakang Arya melakukan penelitian terhadap batu zeolite diakuinya bermula dengan isu pemanasan global yang semakin parah. Oleh karena itu, menurut Arya dibutuhkan satu aksi nyata yang berkelanjutan dan mampu merangkul banyak pihak.
"Dengan penelitian ini saya memfokuskan pada kampanye peduli pengurangan komponen peyebab utama pemanasan global, dengan membuat penelitian ini yang menggunaka zeolite sebagai medium utama," kata remaja yang berhasil menjadi HiLo Green Ambassador 2013 ini.
Penelitian batu zeolite ini dilakukan Arya selama tiga tahun. Selama melakukan penelitian terhadap batu zeolite, Arya mengatakan ia dan timnya mempunyai kendala berupa terbatasnya alat dan laboratorium pendukung. Namun, saat ini, kendala itu mulai bisa diatasi karena kini sudah banyak terjalin kerja sama dengan perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Nasional, Universitas Pancasila, serta badan penelitian lainnya.
Dari melakukan penelitian ini, Arya juga memiliki pengalaman yang paling berkesan untuknya. Mahasiswa Communication Science, FISIP UI ini mengaku banyak mendapatkan hal baru dan mulai tergabung dengan komunitas nasional dan internasional adalah hal yang seru dan menyenangkan. Selain itu, mengikuti beberapa event nasional dan internasional seperti OPSI di Jakarta, SSYS (event yang diselenggarakan se-Asia di Malaysia), INESPO yang diadakan di Belanda, dan ISWEEEP yang dihelat di Amerika Serikat.
"Berbicara tentang batu zeolite meskipun di Indonesia batu zeolite bukan jenis batuan langka dan jumlahnya sangat banyak, tapi sejauh ini penggunaan batu zeolite secara umum masih sebatas batu hias di akuarium,” kata anak pertama dari tiga bersaudara ini.
Saat ini, Arya tengah sibuk dengan kegiatannya sebagai Founder President Indonesia MUN Society (IMS), Chapter coordinator IYAA Jakarta, Communication and Partnership IFL, serta Batch leader APSIA UI dan Hubungan Luar HIPMI UI.
(vit/vit)











































