dr Moewardi lahir di Pati pada tahun 1907. Melalui SK Presiden RI No 190 tahun 1964, ia dianugerahi gelar pahlawan dan namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit di Solo, Jawa Tengah. Selain itu, namanya juga digunakan sebagai nama jalan di beberapa kota seperti Jakarta, Cianjur, Solo, dan Denpasar.
Perjalanan pendidikan dr Moewardi dimulai pada 1926, beliau tercatat sebagai mahasiswa tingkat III School Tot Opleiding Voor Indische Arsten (STOVIA). dr Moewardi kemudian melanjutkan belajar di Nederlandsch Indische Arts School (NIAS) hingga lulus sebagai dokter pada tahun 1931.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang patut dibanggakan, dr Moewardi tak hanya aktif sebagai dokter, namun ia juga dikenal pandai pencak silat dan aktif dalam bidang kepanduan. Dr Moewardi merupakan pemimpin di kepanduan Jong Java Padvinderij.
Pada era persiapan Proklamasi Kemerdekaan RI, dr Moewardi turut mempersiapkan pelaksanaan acara pembacaan teks proklamasi yang dilakukan di rumah Bung Karno.
Setelah proklamasi kemerdekaan dibacakan, dr Moewardi ditunjuk sebagai Ketua Umum Barisan Pelopor (kemudian berubah nama menjadi Barisan Banteng), menggantikan Bung Karno yang diangkat menjadi presiden. Pada awal tahun 1946, dr Moewardi memindahkan Barisan Banteng dari Jakarta ke Solo akibat semakin memanasnya situasi politik dan keamanan di Jakarta saat itu.
dr Moewardi kemudian terjun ke dunia politik dengan membentuk Gerakan Rakyat Revolusioner (GRR) pada Agustus 1948 untuk melawan aksi-aksi anti pemerintah yang dilancarkan oleh Front Demokrasi Rakyat (FDR), yang merupakan onderbouw Partai Komunis Indonesia (PKI). dr Moewardi diculik pada 13 September 1948, saat menjalankan praktik sebagai dokter di RS Jebres, Solo. Hingga kini ia tak pernah terlihat kembali dan hilang secara misterius.
"Jejak perjuangan dr Moewardi tersebut telah menarik perhatian kami untuk menyelenggarakan acara ini. Dengan mengenang perjuangan beliau, kami berharap dapat menginspirasi generasi muda, khususnya kalangan kedokteran, untuk selalu membangun kecintaan pada bangsa dan negara," tutur Ketua ILUNI FK UI, Dr Doddy P. Partomihardjo, SpM.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Sarasehan dan Pameran Foto: Jejak Langkah Pahlawan Nasional dr Moewardi, SpTHT, yang diselenggarakan di Aula FK UI, Jl Salemba Raya, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
(vit/vit)











































