Waspada! Ini Risiko-risiko yang Terjadi Jika Bercinta Saat Haid

Waspada! Ini Risiko-risiko yang Terjadi Jika Bercinta Saat Haid

- detikHealth
Jumat, 11 Okt 2013 10:58 WIB
Waspada! Ini Risiko-risiko yang Terjadi Jika Bercinta Saat Haid
Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Jakarta - Saat sedang datang bulan alias haid, seorang perempuan dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual. Bukan hanya untuk menghindari rasa jijik, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Berikut beberapa risiko yang terjadi jika wanita nekat bercinta saat sedang datang bulan, seperti dirangkum detikHealth, Jumat (11/10/2013):

1. Serangan Jantung

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Pakar seksologi dari Universitas Tarumanegara, Dr Andri Wanananda MS, menyarankan agar hubungan seks dilakukan ketika haid sudah benar-benar bersih. Tidak adanya bercak darah yang keluar menandakan sudah tidak ada celah pada pembuluh darah di dinding rahim.

Pada saat sedang haid, pembuluh darah dinding vagina terbuka, hingga bisa terjadi emboli (gelembung udara) akibat gerakan penis ketika penetrasi vagina.

Ketika terbawa oleh aliran darah, gelembung tersebut bisa memicu penyumbatan pembuluh darah. Dampaknya bisa fatal jika pembuluh darah tersebut menuju ke organ penting seperti jantung dan paru-paru, sebab kegagalan fungsi pada organ tersebut bisa memicu kematian.

"Emboli ini bila terbawa aliran darah bisa menyumbat pembuluh darah jantung (arteri coronaria), hingga memicu serangan jantung mendadak," jelas Dr Andri Wanananda MS kepada detikHealth.

2. Endometriosis

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Endometriosis merupakan penyakit kronik di mana jaringan endometrium yang terdapat di dalam rahim (uterus) ditemukan tumbuh di tempat lain dalam tubuh. Jaringan ini membentuk lesi endometrium yang sangat sering ditemukan pada indung telur dan semua organ di dalam panggul wanita.

"Darah haid yang seharusnya ditemukan di rahim dan keluar lewat vagina, ini malah naik lagi ke perut jadi endometriosis. Makanya, jangan sekali-kali berhubungan seks saat haid," tegas Prof. Dr. dr. Ali Baziad, SpOG(K), Kepala Divisi Endokrinologi Reproduksi, Departemen Ilmu Kebidanan dan Kandungan FKUI/RSCM.

Prof Ali menjelaskan berhubungan seks saat perempuan sedang datang bulan bisa membuat darah haid yang seharusnya keluar melalui vagina malah membalik dan naik lagi ke perut. Akibatnya, darah haid akan menempel di organ perut, usus, naik ke paru atau otak, membentuk jaringan dan berkembang menjadi endometriosis atau yang juga disebut kanker jinak.

3. Infeksi

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Menurut spesialis Onkologi di Jakarta Consultation Center, Prof. Dr. Li Yuan Zhong, hbungan seksual saat dinding rahim meluruh biasanya akan menimbulkan luka. Sperma maupun darah kotor yang tidak steril bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.

4. Luka atau trauma di mulut rahim

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Infeksi yang terjadi akibat hubungan seks saat haid bisa memicu trauma pada mulut rahim. Salah satu akibatnya adalah rasa sakit dan mulas, serta keluarnya cairan putih kehijauan atau kecokelatan setiap hari.
Halaman 2 dari 5
Pakar seksologi dari Universitas Tarumanegara, Dr Andri Wanananda MS, menyarankan agar hubungan seks dilakukan ketika haid sudah benar-benar bersih. Tidak adanya bercak darah yang keluar menandakan sudah tidak ada celah pada pembuluh darah di dinding rahim.

Pada saat sedang haid, pembuluh darah dinding vagina terbuka, hingga bisa terjadi emboli (gelembung udara) akibat gerakan penis ketika penetrasi vagina.

Ketika terbawa oleh aliran darah, gelembung tersebut bisa memicu penyumbatan pembuluh darah. Dampaknya bisa fatal jika pembuluh darah tersebut menuju ke organ penting seperti jantung dan paru-paru, sebab kegagalan fungsi pada organ tersebut bisa memicu kematian.

"Emboli ini bila terbawa aliran darah bisa menyumbat pembuluh darah jantung (arteri coronaria), hingga memicu serangan jantung mendadak," jelas Dr Andri Wanananda MS kepada detikHealth.

Endometriosis merupakan penyakit kronik di mana jaringan endometrium yang terdapat di dalam rahim (uterus) ditemukan tumbuh di tempat lain dalam tubuh. Jaringan ini membentuk lesi endometrium yang sangat sering ditemukan pada indung telur dan semua organ di dalam panggul wanita.

"Darah haid yang seharusnya ditemukan di rahim dan keluar lewat vagina, ini malah naik lagi ke perut jadi endometriosis. Makanya, jangan sekali-kali berhubungan seks saat haid," tegas Prof. Dr. dr. Ali Baziad, SpOG(K), Kepala Divisi Endokrinologi Reproduksi, Departemen Ilmu Kebidanan dan Kandungan FKUI/RSCM.

Prof Ali menjelaskan berhubungan seks saat perempuan sedang datang bulan bisa membuat darah haid yang seharusnya keluar melalui vagina malah membalik dan naik lagi ke perut. Akibatnya, darah haid akan menempel di organ perut, usus, naik ke paru atau otak, membentuk jaringan dan berkembang menjadi endometriosis atau yang juga disebut kanker jinak.

Menurut spesialis Onkologi di Jakarta Consultation Center, Prof. Dr. Li Yuan Zhong, hbungan seksual saat dinding rahim meluruh biasanya akan menimbulkan luka. Sperma maupun darah kotor yang tidak steril bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.

Infeksi yang terjadi akibat hubungan seks saat haid bisa memicu trauma pada mulut rahim. Salah satu akibatnya adalah rasa sakit dan mulas, serta keluarnya cairan putih kehijauan atau kecokelatan setiap hari.

(mer/vit)

Berita Terkait