PB POGI: Emboli Saat Melahirkan Tak Bisa Diprediksi dan Dicegah

PB POGI: Emboli Saat Melahirkan Tak Bisa Diprediksi dan Dicegah

- detikHealth
Senin, 11 Nov 2013 19:44 WIB
PB POGI: Emboli Saat Melahirkan Tak Bisa Diprediksi dan Dicegah
Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Jakarta - Hasil autopsi terhadap korban dugaan malpraktik di RS Dr Kandau Manado, Julia Fransiska Makatey (26), menyatakan bahwa ia meninggal akibat emboli udara. Menurut Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), kematian pasien tersebut tidak sepenuhnya kesalahan tim dokter karena emboli sendiri tidak bisa diprediksi dan dicegah.

"Emboli udara adalah sebuah keadaan yang sangat jarang, tidak bisa diprediksi dan dicegah. Hitungan waktu tindakannya pun hanya dalam hitungan menit, harus cepat," tutur dr Nurdadi Saleh, SpOG, Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).

Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Sekretariat POGI, Jl Taman Kimia, Jakarta, Senin (11/11/2013).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Andon Hestiantoro, Ketua Bidang Ilmiah PB POGI, menjelaskan bahwa emboli pada ibu melahirkan ada dua jenis, emboli udara dan emboli air ketuban. Namun faktanya memang setiap persalinan memiliki risiko emboli.

"Baik caesar maupun persalinan biasa pun bisa emboli, yang ditandai dengan sesak napas, tekanan darah menurun, dan mendadak hilang kesadaran. Begitu pasien sesak napas, beri bantuan napas dan cari tahu penyebabnya," ujar dr Andon.

Emboli udara seperti yang terjadi pada kasus kematian Julia di Manado menimbulkan adanya udara yang masuk terhambat dan aliran darah berhenti. Sementara emboli air ketuban menurut dr Andon terjadi saat air ketuban yang terdiri lemak, protein, unsur elektrolit, dan garam menimbulkan efek alergi, sehingga muncul reaksi seperti sesak napas, tekanan darah menurun, dan mendadak hilang kesadaran.

Lantas adakah cara khusus untuk mengurangi risiko emboli?

"Cara khusus sampai saat ini belum ada, sehingga baru ketahuan saat otopsi. Risiko emboli sendiri lebih besar terjadi pada ibu yang melahirkan secara caesar. Oleh sebab itu, hindari caesar sebisa mungkin. Melahirkan secara normal itu lebih baik," tegas dr Andon.

dr Andon mengingatkan kembali bahwa emboli bisa menyerang siapa saja dan tidak memandang usia, bahkan tidak memandang bentuk tubuh wanita.

"Gemuk, kurus, tua, muda, tetap berisiko emboli," tegas dr Andon.



(ajg/vit)

Berita Terkait