Mengapa Laki-laki Punya Hidung Lebih Besar Daripada Perempuan?

Mengapa Laki-laki Punya Hidung Lebih Besar Daripada Perempuan?

- detikHealth
Selasa, 19 Nov 2013 18:01 WIB
 Mengapa Laki-laki Punya Hidung Lebih Besar Daripada Perempuan?
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Iowa - Ketimbang perempuan, laki-laki umumnya memiliki tubuh yang lebih besar. Tidak hanya itu, mereka juga cenderung memiliki hidung yang lebih besar. Mengapa demikian?

Penelitian sebelumnya mengungkap secara global laki-laki umumnya memiliki hidung lebih besar daripada perempuan. Kaum adam biasanya juga memiliki rongga hidung dan saluran udara yang lebih besar di belakang hidungnya. Ditengarai laki-laki mengonsumsi lebih banyak oksigen selama bernapas menggunakan hidung ketimbang perempuan. Demikian dikutip dari Live Science, Selasa (12/11/2013).

Sayangnya penelitian ini tidak mengonfirmasi kaitan ukuran hidung dengan berapa banyak oksigen yang diperlukan. Juga apakah ukuran hidung berkait dengan fungsi yang lain atau tidak ada fungsi spesifik sama sekali?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang ukuran hidung, peneliti menganalisis kapan ukuran hidung mulai berubah. Mereka meneliti 18 perempuan dan 20 laki keturunan Eropa yang bersedia menjadi sukarelawan. Dalam studinya, peneliti mengandalkan hampir 300 poin data dari sinar-X dan pemeriksaan fisik lainnya yang dikumpulkan sejak para relawan berusia 3 tahun sampai lebih dari 20 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki ukuran hidung yang sama ketika mereka masih muda. Namun hidung laki-laki biasanya mulai tumbuh lebih besar daripada hidung perempuan selama masa remaja, bertepatan dengan waktu pada umumnya laki-laki mengonsumsi lebih banyak oksigen dan energi daripada perempuan setelah pubertas. Secara keseluruhan, rata-rata hidung laki-laki menjadi lebih besar sekitar 10 persen ketimbang perempuan.

"Seiring dengan peningkatan ukuran tubuh pada pria dan wanita selama pertumbuhan, laki-laki menunjukkan peningkatan yang tidak proporsional dalam ukuran hidung," kata pemimpin penulis studi, Nathan Holton, yang juga seorang antropolog biologi di University of Iowa.

"Ini mengikuti pola yang sama dengan variabel energik, seperti konsumsi oksigen," imbuhnya.

Pria biasanya memiliki otot yang lebih ramping selama masa remaja daripada perempuan, di mana hal ini menuntut lebih banyak energi dan oksigen. Temuan bahwa hidung laki-laki mungkin berkembang menjadi lebih besar selama masa remaja pun dihubungkan dengan konsumsi oksigen.

Namun peneliti mengatakan penelitian mereka masih lemah lantaran menggunakan objek studi kurang dari 40 orang, apalagi semuanya keturunan Eropa. Hal ini bisa menimbulkan pertanyaan misalnya apakah temuan tersebut bisa berlaku secara umum untuk laki-laki dan perempuan di muka Bumi ini. Temuan ini dipaparkan secara online pada 31 Oktober di American Journal of Physical Anthropology.

Hasil penelitian tersebut ditengarai mampu menjelaskan evolusi manusia, mengingat Neanderthal memiliki hidung yang lebih besar ketimbang manusia modern. Holton mengatakan manusia berhidung besar seperti Neanderthal memiliki massa tubuh yang lebih besar sehingga memerlukan lebih banyak oksigen. Dengan penurunan massa tubuh seperti terlihat pada manusia modern, hidung pun ikut berkurang ukurannya.

(vit/up)

Berita Terkait