Peneliti mengatakan mereka yang minum soda dengan jumlah paling banyak berisiko 78 persen lebih besar untuk mengidap penyakit mematikan itu, dibandingkan mereka yang tidak banyak minum soda.
Temuan ini dipastikan peneliti dengan mengamati 25.000 wanita berusia antara 50-60 tahun yang mengidap kanker endometrium atau kanker rahim selama 14 tahun. Setiap partisipan memberikan data mendetail tentang apa yang mereka makan dan minum, dan separuh di antaranya mengaku kerap mengonsumsi minuman bersoda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja peneliti percaya kandungan gula di dalam minuman ringan adalah kunci yang membuat seorang wanita mengalami penambahan berat badan. Padahal sel-sel lemak yang banyak dimiliki wanita obeslah yang memicu produksi estrogen, hormon yang diduga mengakibatkan kanker rahim. Demikian dilansir Daily Mail, Minggu (24/11/2013).
Selain itu wanita obes cenderung memiliki lebih banyak insulin dalam tubuhnya. Hormon ini juga kerap dikaitkan dengan risiko kanker rahim.
"Sudah banyak riset yang mendokumentasikan kontribusi minuman berpemanis buatan terhadap wabah obesitas. Sebab terlalu banyak mengkonsumsi gula terbukti dapat meningkatkan asupan kalori seseorang, termasuk menaikkan risiko gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung dan kanker," tutur peneliti Dr Maki Inoue-Choi.
Untuk menjaga kesehatan, minum minuman berpemanis tidak dilarang, namun dalam jumlah yang wajar alias tidak kebanyakan. Sebab segala sesuatu yang berlebihan efeknya tidak baik. Selain itu biasakan juga untuk bergerak alias berolahraga secara teratur.
(vit/up)











































