Tak Hanya di RI, Emboli Saat Melahirkan Juga Terjadi di Negara Maju

Tak Hanya di RI, Emboli Saat Melahirkan Juga Terjadi di Negara Maju

- detikHealth
Rabu, 27 Nov 2013 18:01 WIB
Tak Hanya di RI, Emboli Saat Melahirkan Juga Terjadi di Negara Maju
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Julia Fransiska Makatey (26) meninggal saat melahirkan akibat terjadi emboli ketuban. Ketiga dokter yang menanganinya akhirnya dimejahijaukan dan divonis 10 bulan oleh hakim kasasi di Mahkamah Agung (MA). Kasus emboli saat melahirkan memang jarang jarang terjadi, namun kejadian itu tidak hanya terjadi di Indonesia.

"Emboli air ketuban adalah kejadian di mana air ketuban masuk ke dalam tubuh ibu," ujar Kepala Departemen Kandungan dan Kebidanan RSCM, dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K), dalam simposium mini mengenai 'Risiko Tindakan Medik dalam Praktik Kebidanan' di RSCM, Jl Salemba Raya, Jakarta, Rabu (27/12/2013).

Menurut dia, meskipun kasus ini sangat jarang terjadi, namun termasuk dalam kategori katastropik alias mematikan. Selain itu peristiwa ini merupakan sindrom yang tidak dapat dicegah dan diprediksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Australia dan Jepang kasus ini juga terjadi, meskipun dengan persentase yang berbeda-beda," sebut dr Budi.

Dia memaparkan di Indonesia kasus ini terjadi pada 8.000 dari 80.000 persalinan atau satu dari 10 ribu persalinan.

Menurut Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), emboli tidak bisa diprediksi dan dicegah. dr Andon Hestiantoro, Ketua Bidang Ilmiah PB POGI, menjelaskan bahwa emboli pada ibu melahirkan ada dua jenis, emboli udara dan emboli air ketuban. Namun faktanya memang setiap persalinan memiliki risiko emboli.

"Baik caesar maupun persalinan biasa pun bisa emboli, yang ditandai dengan sesak napas, tekanan darah menurun, dan mendadak hilang kesadaran. Begitu pasien sesak napas, beri bantuan napas dan cari tahu penyebabnya," ujar dr Andon beberapa waktu lalu.

Emboli udara menimbulkan adanya udara yang masuk terhambat dan aliran darah berhenti. Sementara emboli air ketuban menurut dr Andon terjadi saat air ketuban yang terdiri lemak, protein, unsur elektrolit, dan garam menimbulkan efek alergi, sehingga muncul reaksi seperti sesak napas, tekanan darah menurun, dan mendadak hilang kesadaran.

Risiko emboli, terang dr Andon, lebih besar terjadi pada ibu yang melahirkan secara caesar. Oleh sebab itu, sebisa mungkin melahirkan secara normal. Emboli bisa menyerang siapa saja dan tidak memandang usia, bahkan tidak memandang bentuk tubuh wanita.

(vit/up)

Berita Terkait