"Gejalanya kejang-kejang pada ibu, gawat janin, pendarahan pada ibu, dan henti jantung mendadak pada bayi," kata Kepala Departemen Kandungan dan Kebidanan RSCM, dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K), dalam simposium mini mengenai 'Risiko Tindakan Medik dalam Praktik Kebidanan' di RSCM, Jl Salemba Raya, Jakarta, Rabu (27/12/2013).
Menurut dr Budi, ada faktor-faktor penyebab terjadinya emboli ketuban seperti usia ibu yang tua, persalinan caesar, persalinan dengan instrumen, dan reaksi kimia pada anestesi. Namun ada juga faktor eksternal yang memicu seperti kelengkapan dan kesediaan laboratorium RS, serta ketersediaan dokter di Indonesia yang tidak merata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat peristiwa ini terjadi, menurut dr Budi, tidak banyak yang bisa dilakukan oleh dokter. Namun dokter Budi merekomendasikan beberapa hal untuk diperhatikan. "Menjaga pantauan pada saluran tubuh ibu. Baik itu saluran pernafasan, saluran darah, maupun saluran pencernaan," sarannya.
"Selain itu, kerja sama yang baik antara tim dokter sangat diperlukan," imbuhnya.
(up/vit)











































