detikhealth merangkum beberapa gaya kerja workaholic seperti dikutip dari psychologytoday.com pada Selasa (17/12/2013):
1. Sistem Kebut Semalam (SKS)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka akan menemui kesulitan ketika ingin memulai pekerjaannya, karena mereka merasa bahwa pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sesempurna mungkin. Namun menjelang deadline barulah mereka buru-buru mengerjakannya, yang tentunya hasilnya tidak pernah bagus.
2. Pengejar Adrenalin
Workaholic dengan gaya ini dengan sombongnya akan mengambil pekerjaan lebih banyak daripada yang bisa dikerjakannya. Mereka mengejar adrenalin yang dihasilkan oleh ketegangan serta kecepatan mereka bekerja.
Namun cepat bukan berarti selamat. Saking cepatnya mereka untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan yang mereka ambil, mereka akan kurang hati-hati dan ceroboh di tiap pekerjaannya. Akibatnya, seluruh pekerjaan yang mereka lakukan akan sia-sia karena tidak maksimal.
3. Brainstormer
Senang dengan kegiatan brainstorming serta bicara tentang perencanaan kerja yang detail adalah ciri dari workaholic dengan gaya ini. Mereka akan semangat di awal pekerjaan namun akan kehilangan minat di tengah-tengah proses pengerjaannya.
Hal ini dikarenakan kurangnya konsentrasi mereka untuk melakukan sesuatu dalam jangka waktu yang lama. Peneliti mengaitkan hal ini kepada penyandang ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder).
4. Penikmat kerja
Workaholic dengan gaya ini akan memakan waktu yang lama untuk menyelesaikan pekerjaannya. Mereka beralasan bahwa rekan setim atau partnernya tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna.
Hasilnya, mereka akan dikenal sebagai orang yang perfeksionis meskipun nantinya deadline mereka akan terlewat karena alasan sepele, "ini belum sempurna."
Untuk menghindari hal-hal tersebut, sebaiknya Anda mengenali gejala-gejala yang muncul sebelum menjadi workaholic. Coba tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini pada diri Anda:
1. Apakah bekerja pada malam hari dan hari libur sudah menjadi bagian dari diri Anda?
2. Apakah Anda semakin jarang menghabiskan waktu bersama teman, kerabat, keluarga, serta tidak adanya waktu sosial untuk Anda?
3. Apakah Anda sekarang selalu merasa tertinggal sehingga Anda merasa makan, bicara, dan bergerak lebih cepat dari biasanya?
4. Bagaimana kondisi kesehatan Anda? Adakah keluhan tentang otot dan saraf akibat Anda terlalu sering stress?
5. Adakah penurunan dalam kualitas konsentrasi dan fokus sehingga menyebabkan produktivitas Anda berkurang?
Jika Anda menjawab 'ya' pada 3 dari 5 pertanyaan di atas maka Anda termasuk workaholic.
(up/vit)











































