Tidak Pernah Cukur Rambut Kemaluan? Tenang, Anda Tidak Sendiri

detikHealth Reader's Choice 2013

Tidak Pernah Cukur Rambut Kemaluan? Tenang, Anda Tidak Sendiri

- detikHealth
Selasa, 28 Jan 2014 12:01 WIB
Tidak Pernah Cukur Rambut Kemaluan? Tenang, Anda Tidak Sendiri
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Cukur-mencukur menjadi topik obrolan yang sensitif kalau yang dicukur adalah rambut pubis alias rambut kemaluan. Tidak banyak orang yang mau terbuka membahasnya. Jika merasa tidak pernah mencukurnya, sebenarnya Anda tidak sendirian.

Ya, survei yang dilakukan pada pembaca detikHealth menunjukkan ada 738 orang yang tidak pernah mencukur rambut kemaluannya sama sekali. Padahal bila tumbuhnya lebat dan pemiliknya banyak beraktivitas fisik, rambut kemaluan sebaiknya dipangkas.

"Sebaiknya rambut di daerah pubis ditipiskan atau di-trimmed, agar dapat lebih mudah dijaga kebersihannya," kata pakar kesehatan dari Rumah Puan, dr Amaranila Lalita Drijono, SpKK kepada detikHealth, seperti ditulis pada Selasa (28/1/2014).

Alasan lain untuk secara rutin menipiskan atau merapikan rambut kemaluan, menurut dokter yang akrab disapa dr Nila ini adalah karena Indonesia berada di daerah tropis. Iklim yang panas dengan udara yang lembab membuat daerah pubis mudah berkeringat bila rambutnya terlalu lebat.

Selain itu, kecenderungan untuk memakai celana ketat juga menjadi alasan lain untuk merapikan rambut kemaluan. Celana ketat membuat sirkulasi udara di daerah pubis kurang baik, temperaturnya meningkat, sehingga lebih mudah berkeringat.

Lalu bagaimana dengan pembaca yang lain? Berikut ini pengakuan para pembaca detikHealth yang mengikuti survei Reader's Choice 2013 tentang frekuensi mencukur rambut kemaluan:

- 2 Bulan sekali (558)
- 2 Minggu sekali (426)
- 3 Bulan sekali (429)
- Sebulan sekali (1.668)
- Tidak pernah (738).

detikHealth Reader's Choice digelar sejak 20 Desember 2013 hingga 15 Januari 2014. Sebanyak 3.819 pembaca terlibat dalam survei ini.



(up/vit)

Berita Terkait