Detik-detik Perubahan Tubuh yang Terjadi Ketika Anda Berhenti Merokok

Detik-detik Perubahan Tubuh yang Terjadi Ketika Anda Berhenti Merokok

- detikHealth
Senin, 03 Feb 2014 10:08 WIB
Detik-detik Perubahan Tubuh yang Terjadi Ketika Anda Berhenti Merokok
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Rokok adalah salah satu benda paling tidak sehat untuk tubuh. Produk tembakau ini telah dikaitkan dengan berbagai penyakit mematikan, seperti kanker, masalah jantung dan pernapasan. Namun, efek bahan kimia yang dihidup dari rokok bisa pulih ketika Anda berhasil berhenti merokok.

Berhenti merokok adalah cara terbaik untuk bisa pulih dari racun rokok. Sayangnya, berkat sifat adiktif nikotin, menghentikan kebiasaan merokok bisa sangat sulit bagi beberapa orang. Beberapa kekurangan motivasi, ada juga yang mudah kambuh karena stres atau faktor-faktor lain dan kemudian harus me-restart proses berhenti merokok dari awal lagi.

Berhenti merokok juga semakin sulit dilakukan karena adanya efek balikan (withdrawal), yang membuat para perokok 'tersiksa' saat tak bisa menghisap batang tembakaunya.

Efek balikan yang dirasakan saat sedang berusahan berhenti merokok antara lain:

1. Pencernaan: Anda mungkin mengalami mulas, gangguan pencernaan, mual, dan diare. Gejala biasanya bertambah buruk sebelum akhirnya mulai membaik.
2. Pernapasan: sinus mampet, batuk, dahak dan suara serak.
3. Peredaran darah: Anda mungkin akan merasa pusing, kaku, atau bahkan kesemutan di jari-jari kaki dan tangan.
4. Tidur: Anda mungkin mengalami insomnia.

Efek ini merupakan akibat langsung proses perbaikan kerusakan tubuh yang telah disebabkan rokok, dan mulai merokok lagi hanya akan mengulang kembali rencana Anda untuk bisa menjalankan gaya hidup sehat. Jika Anda berhasil melalui tahap efek balikan (yang seharusnya hanya berlangsung 3-4 minggu), Anda akan melihat perbaikan kesehatan segera dan tahan lama.

Berikut detik-detik perubahan pada tubuh yang terjadi ketika Anda berhenti merokok, seperti dilansir Dailyhealthpost, Senin (3/2/2014):


Foto: Ilustrasi/Thinkstock

20 menit setelah stop rokok

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Denyut jantung dan penurunan tekanan darah. (Effect of smoking on arterial stiffness and pulse pressure amplification, Mahmud A, Feely J. Hypertension.2003:41:183)

20 menit setelah stop rokok

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Denyut jantung dan penurunan tekanan darah. (Effect of smoking on arterial stiffness and pulse pressure amplification, Mahmud A, Feely J. Hypertension.2003:41:183)

12 jam setelah stop rokok

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Tingkat karbon monoksida dalam darah turun menjadi normal. (US Surgeon General’s Report, 1988, p. 202)

12 jam setelah stop rokok

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Tingkat karbon monoksida dalam darah turun menjadi normal. (US Surgeon General’s Report, 1988, p. 202)

2 minggu-3 bulan setelah stop rokok

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Sirkulasi meningkat dan fungsi paru-paru Anda meningkat. (US Surgeon General Report, 1990, pp.193, 194.196, 285, 323)

2 minggu-3 bulan setelah stop rokok

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Sirkulasi meningkat dan fungsi paru-paru Anda meningkat. (US Surgeon General Report, 1990, pp.193, 194.196, 285, 323)

1-9 bulan setelah stop rokok

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Batuk dan sesak napas menurun, silia (rambut halus yang menggerakkan lendir dari paru-paru) mulai kembali ke fungsi normal di paru-paru, meningkatkan kemampuan untuk menangani lendir, membersihkan paru-paru, dan mengurangi risiko infeksi. (US Surgeon General Report, 1990, hlm 285-287, 304)

1-9 bulan setelah stop rokok

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Batuk dan sesak napas menurun, silia (rambut halus yang menggerakkan lendir dari paru-paru) mulai kembali ke fungsi normal di paru-paru, meningkatkan kemampuan untuk menangani lendir, membersihkan paru-paru, dan mengurangi risiko infeksi. (US Surgeon General Report, 1990, hlm 285-287, 304)

1 tahun setelah stop rokok

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Risiko penyakit jantung koroner menurun, menjadi setengah dari orang yang masih merokok. (US Surgeon General Report 2010, p. 359)

1 tahun setelah stop rokok

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Risiko penyakit jantung koroner menurun, menjadi setengah dari orang yang masih merokok. (US Surgeon General Report 2010, p. 359)

5 tahun setelah stop rokok

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Risiko kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, serviks dan kandung kemih berkurang menjadi setengahnya. Risiko stroke berkurang setelah 2-5 tahun.

(A Report of the Surgeon General: How Tobacco Smoke Causes Disease – The Biology and Behavioral Basis for Smoking-Attributable Disease Fact Sheet, 2010; and Tobacco Control: Reversal of Risk After Quitting Smoking.IARC Handbooks of Cancer Prevention, Vol. 11. 2007, p 341)

5 tahun setelah stop rokok

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Risiko kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, serviks dan kandung kemih berkurang menjadi setengahnya. Risiko stroke berkurang setelah 2-5 tahun.

(A Report of the Surgeon General: How Tobacco Smoke Causes Disease – The Biology and Behavioral Basis for Smoking-Attributable Disease Fact Sheet, 2010; and Tobacco Control: Reversal of Risk After Quitting Smoking.IARC Handbooks of Cancer Prevention, Vol. 11. 2007, p 341)

10 tahun setelah stop rokok

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Risiko kematian akibat kanker paru-paru berkurang sekitar setengah dari orang yang masih merokok. Risiko kanker laring (kotak suara) dan pankreas juga menurun.

(A Report of the Surgeon General: How Tobacco Smoke Causes Disease – The Biology and Behavioral Basis for Smoking-Attributable Disease Fact Sheet, 2010; and US Surgeon General’s Report, 1990, pp. vi, 155, 165)

10 tahun setelah stop rokok

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Risiko kematian akibat kanker paru-paru berkurang sekitar setengah dari orang yang masih merokok. Risiko kanker laring (kotak suara) dan pankreas juga menurun.

(A Report of the Surgeon General: How Tobacco Smoke Causes Disease – The Biology and Behavioral Basis for Smoking-Attributable Disease Fact Sheet, 2010; and US Surgeon General’s Report, 1990, pp. vi, 155, 165)

15 tahun setelah stop rokok

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Risiko penyakit jantung koroner berkurang dan setara dengan non-perokok. (Tobacco Control: Reversal of Risk After Quitting Smoking. IARC Handbooks of Cancer Prevention, Vol. 11. 2007. p 11)

15 tahun setelah stop rokok

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Risiko penyakit jantung koroner berkurang dan setara dengan non-perokok. (Tobacco Control: Reversal of Risk After Quitting Smoking. IARC Handbooks of Cancer Prevention, Vol. 11. 2007. p 11)
Halaman 2 dari 18
Denyut jantung dan penurunan tekanan darah. (Effect of smoking on arterial stiffness and pulse pressure amplification, Mahmud A, Feely J. Hypertension.2003:41:183)

Denyut jantung dan penurunan tekanan darah. (Effect of smoking on arterial stiffness and pulse pressure amplification, Mahmud A, Feely J. Hypertension.2003:41:183)

Tingkat karbon monoksida dalam darah turun menjadi normal. (US Surgeon General’s Report, 1988, p. 202)

Tingkat karbon monoksida dalam darah turun menjadi normal. (US Surgeon General’s Report, 1988, p. 202)

Sirkulasi meningkat dan fungsi paru-paru Anda meningkat. (US Surgeon General Report, 1990, pp.193, 194.196, 285, 323)

Sirkulasi meningkat dan fungsi paru-paru Anda meningkat. (US Surgeon General Report, 1990, pp.193, 194.196, 285, 323)

Batuk dan sesak napas menurun, silia (rambut halus yang menggerakkan lendir dari paru-paru) mulai kembali ke fungsi normal di paru-paru, meningkatkan kemampuan untuk menangani lendir, membersihkan paru-paru, dan mengurangi risiko infeksi. (US Surgeon General Report, 1990, hlm 285-287, 304)

Batuk dan sesak napas menurun, silia (rambut halus yang menggerakkan lendir dari paru-paru) mulai kembali ke fungsi normal di paru-paru, meningkatkan kemampuan untuk menangani lendir, membersihkan paru-paru, dan mengurangi risiko infeksi. (US Surgeon General Report, 1990, hlm 285-287, 304)

Risiko penyakit jantung koroner menurun, menjadi setengah dari orang yang masih merokok. (US Surgeon General Report 2010, p. 359)

Risiko penyakit jantung koroner menurun, menjadi setengah dari orang yang masih merokok. (US Surgeon General Report 2010, p. 359)

Risiko kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, serviks dan kandung kemih berkurang menjadi setengahnya. Risiko stroke berkurang setelah 2-5 tahun.

(A Report of the Surgeon General: How Tobacco Smoke Causes Disease – The Biology and Behavioral Basis for Smoking-Attributable Disease Fact Sheet, 2010; and Tobacco Control: Reversal of Risk After Quitting Smoking.IARC Handbooks of Cancer Prevention, Vol. 11. 2007, p 341)

Risiko kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, serviks dan kandung kemih berkurang menjadi setengahnya. Risiko stroke berkurang setelah 2-5 tahun.

(A Report of the Surgeon General: How Tobacco Smoke Causes Disease – The Biology and Behavioral Basis for Smoking-Attributable Disease Fact Sheet, 2010; and Tobacco Control: Reversal of Risk After Quitting Smoking.IARC Handbooks of Cancer Prevention, Vol. 11. 2007, p 341)

Risiko kematian akibat kanker paru-paru berkurang sekitar setengah dari orang yang masih merokok. Risiko kanker laring (kotak suara) dan pankreas juga menurun.

(A Report of the Surgeon General: How Tobacco Smoke Causes Disease – The Biology and Behavioral Basis for Smoking-Attributable Disease Fact Sheet, 2010; and US Surgeon General’s Report, 1990, pp. vi, 155, 165)

Risiko kematian akibat kanker paru-paru berkurang sekitar setengah dari orang yang masih merokok. Risiko kanker laring (kotak suara) dan pankreas juga menurun.

(A Report of the Surgeon General: How Tobacco Smoke Causes Disease – The Biology and Behavioral Basis for Smoking-Attributable Disease Fact Sheet, 2010; and US Surgeon General’s Report, 1990, pp. vi, 155, 165)

Risiko penyakit jantung koroner berkurang dan setara dengan non-perokok. (Tobacco Control: Reversal of Risk After Quitting Smoking. IARC Handbooks of Cancer Prevention, Vol. 11. 2007. p 11)

Risiko penyakit jantung koroner berkurang dan setara dengan non-perokok. (Tobacco Control: Reversal of Risk After Quitting Smoking. IARC Handbooks of Cancer Prevention, Vol. 11. 2007. p 11)

(mer/vit)

Berita Terkait