Cek di Sini, Tanda-tanda Tingkat Testosteron Menurun

Cek di Sini, Tanda-tanda Tingkat Testosteron Menurun

- detikHealth
Rabu, 05 Feb 2014 09:29 WIB
Cek di Sini, Tanda-tanda Tingkat Testosteron Menurun
Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Jakarta - Hormon testosteron memang dimiliki tubuh laki-laki dan perempuan. Akan tetapi testosteron dikenal luas sebagai hormon seks laki-laki. Pada laki-laki, testosteron diproduksi di testis dan pada gilirannya hormon ini membantu perkembangan penis, testikel, bulu-bulu di tubuh, serta perubahan suara saat pubertas.

Hormon ini bertanggung jawab untuk mendorong fungsi-fungsi seksual seperti produksi sperma, dorongan seksual, ereksi, dan lain-lain. Namun semakin tua usia laki-laki, kadar testosteronnya mulai menurun. Penurunan ini menyebabkan perubahan kesehatan fisik dan mental.

Berikut ini tanda-tanda tingkat testosteron menurun, seperti dikutip dari Health Me Up, Rabu (5/2/2014):

Ilustrasi (Foto: thinkstock)

1. Rendahnya dorongan seks

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Testosteron memainkan peran penting dalam libido seorang pria. Penurunan kadar testosteron bisa menyebabkan kurangnya keinginan seksual. Namun penurunan dorongan seks sebagai akibat bertambahnya usia adalah normal. Namun penurunan gairah yang begitu drastis merupakan tanda rendahnya kadar testosteron.

1. Rendahnya dorongan seks

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Testosteron memainkan peran penting dalam libido seorang pria. Penurunan kadar testosteron bisa menyebabkan kurangnya keinginan seksual. Namun penurunan dorongan seks sebagai akibat bertambahnya usia adalah normal. Namun penurunan gairah yang begitu drastis merupakan tanda rendahnya kadar testosteron.

2. Disfungsi Ereksi

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Testosteron tak hanya menstimulasi gairah seks, tetapi juga membantu menstimulasi ereksi secara tidak langsung. Hormon ini merangsang reseptor otak untuk memproduksi nitrat oksida, molekul yang bisa memicu ereksi. Jadi hati-hati jika ereksi Anda lemah, sebab itu merupakan tanda rendahnya tingkat testosteron.

2. Disfungsi Ereksi

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Testosteron tak hanya menstimulasi gairah seks, tetapi juga membantu menstimulasi ereksi secara tidak langsung. Hormon ini merangsang reseptor otak untuk memproduksi nitrat oksida, molekul yang bisa memicu ereksi. Jadi hati-hati jika ereksi Anda lemah, sebab itu merupakan tanda rendahnya tingkat testosteron.

3. Produksi Semen yang Rendah

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Testosteron juga mempengaruhi produksi semen pada laki-laki. Sebab semakin tinggi tingkat testosteron, maka semakin banyak juga produksi semennya. Karena itu jika jumlah semen menurun pada saat ejakulasi, hal itu bisa dijadikan pertanda yang patut diwaspadai.

3. Produksi Semen yang Rendah

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Testosteron juga mempengaruhi produksi semen pada laki-laki. Sebab semakin tinggi tingkat testosteron, maka semakin banyak juga produksi semennya. Karena itu jika jumlah semen menurun pada saat ejakulasi, hal itu bisa dijadikan pertanda yang patut diwaspadai.

4. Penyusutan Testis

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Tingkat testosteron yang rendah menjadi alarm bagi fungsi seksual seorang laki-laki. Penurunan hormon ini mempengaruhi testis, di mana testis jadi menyusut dan lunak.

4. Penyusutan Testis

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Tingkat testosteron yang rendah menjadi alarm bagi fungsi seksual seorang laki-laki. Penurunan hormon ini mempengaruhi testis, di mana testis jadi menyusut dan lunak.

5. Penurunan Energi

Ilustrasi (Foto: thinkstock)

Penurunan energi yang signifikan juga terkait dengan testosteron rendah. Hal ini akan menyebabkan seseorang merasa lelah, bahkan setelah mendapatkan tidur cukup Akibatnya akan menghambat aktivitas sehari-hari dan bahkan mendemotivasi yang bersangkutan.

5. Penurunan Energi

Ilustrasi (Foto: thinkstock)

Penurunan energi yang signifikan juga terkait dengan testosteron rendah. Hal ini akan menyebabkan seseorang merasa lelah, bahkan setelah mendapatkan tidur cukup Akibatnya akan menghambat aktivitas sehari-hari dan bahkan mendemotivasi yang bersangkutan.

6. Rambut Rontok

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Testosteron diketahui membantu pertumbuhan rambut halus di tubuh begitu seseorang memasuki masa puber. Ketika beranjak menua, banyak laki-laki yang kepalanya mulai botak. Hal itu kerap dikaitkan dengan penurunan produksi testosteron. Karena itu sering kali rontoknya rambut atau bulu halus di tubuh diindikasikan sebagai gejala tingkat testosteron yang rendah.

6. Rambut Rontok

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Testosteron diketahui membantu pertumbuhan rambut halus di tubuh begitu seseorang memasuki masa puber. Ketika beranjak menua, banyak laki-laki yang kepalanya mulai botak. Hal itu kerap dikaitkan dengan penurunan produksi testosteron. Karena itu sering kali rontoknya rambut atau bulu halus di tubuh diindikasikan sebagai gejala tingkat testosteron yang rendah.

7. Sulit Tidur

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Kadar testosteron yang rendah disertai dengan penurunan tingkat energi akan mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Pada akhirnya hal ini akan menyebabkan insomnia. Sebaliknya, kurang tidur juga dapat menyebabkan kadar testosteron rendah. Untuk itu perhatikan pola dan waktu tidur Anda.

7. Sulit Tidur

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Kadar testosteron yang rendah disertai dengan penurunan tingkat energi akan mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Pada akhirnya hal ini akan menyebabkan insomnia. Sebaliknya, kurang tidur juga dapat menyebabkan kadar testosteron rendah. Untuk itu perhatikan pola dan waktu tidur Anda.

8. Gangguan Emosional

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Selain perubahan fisik, testosteron rendah juga dikenal bisa mempengaruhi emosi. Hal ini bisa menyebabkan depresi yang muncul bersama dengan masalah lain seperti kurangnya rasa percaya diri dan kesulitan berkonsentrasi.

8. Gangguan Emosional

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Selain perubahan fisik, testosteron rendah juga dikenal bisa mempengaruhi emosi. Hal ini bisa menyebabkan depresi yang muncul bersama dengan masalah lain seperti kurangnya rasa percaya diri dan kesulitan berkonsentrasi.
Halaman 2 dari 18
Testosteron memainkan peran penting dalam libido seorang pria. Penurunan kadar testosteron bisa menyebabkan kurangnya keinginan seksual. Namun penurunan dorongan seks sebagai akibat bertambahnya usia adalah normal. Namun penurunan gairah yang begitu drastis merupakan tanda rendahnya kadar testosteron.

Testosteron memainkan peran penting dalam libido seorang pria. Penurunan kadar testosteron bisa menyebabkan kurangnya keinginan seksual. Namun penurunan dorongan seks sebagai akibat bertambahnya usia adalah normal. Namun penurunan gairah yang begitu drastis merupakan tanda rendahnya kadar testosteron.

Testosteron tak hanya menstimulasi gairah seks, tetapi juga membantu menstimulasi ereksi secara tidak langsung. Hormon ini merangsang reseptor otak untuk memproduksi nitrat oksida, molekul yang bisa memicu ereksi. Jadi hati-hati jika ereksi Anda lemah, sebab itu merupakan tanda rendahnya tingkat testosteron.

Testosteron tak hanya menstimulasi gairah seks, tetapi juga membantu menstimulasi ereksi secara tidak langsung. Hormon ini merangsang reseptor otak untuk memproduksi nitrat oksida, molekul yang bisa memicu ereksi. Jadi hati-hati jika ereksi Anda lemah, sebab itu merupakan tanda rendahnya tingkat testosteron.

Testosteron juga mempengaruhi produksi semen pada laki-laki. Sebab semakin tinggi tingkat testosteron, maka semakin banyak juga produksi semennya. Karena itu jika jumlah semen menurun pada saat ejakulasi, hal itu bisa dijadikan pertanda yang patut diwaspadai.

Testosteron juga mempengaruhi produksi semen pada laki-laki. Sebab semakin tinggi tingkat testosteron, maka semakin banyak juga produksi semennya. Karena itu jika jumlah semen menurun pada saat ejakulasi, hal itu bisa dijadikan pertanda yang patut diwaspadai.

Tingkat testosteron yang rendah menjadi alarm bagi fungsi seksual seorang laki-laki. Penurunan hormon ini mempengaruhi testis, di mana testis jadi menyusut dan lunak.

Tingkat testosteron yang rendah menjadi alarm bagi fungsi seksual seorang laki-laki. Penurunan hormon ini mempengaruhi testis, di mana testis jadi menyusut dan lunak.

Penurunan energi yang signifikan juga terkait dengan testosteron rendah. Hal ini akan menyebabkan seseorang merasa lelah, bahkan setelah mendapatkan tidur cukup Akibatnya akan menghambat aktivitas sehari-hari dan bahkan mendemotivasi yang bersangkutan.

Penurunan energi yang signifikan juga terkait dengan testosteron rendah. Hal ini akan menyebabkan seseorang merasa lelah, bahkan setelah mendapatkan tidur cukup Akibatnya akan menghambat aktivitas sehari-hari dan bahkan mendemotivasi yang bersangkutan.

Testosteron diketahui membantu pertumbuhan rambut halus di tubuh begitu seseorang memasuki masa puber. Ketika beranjak menua, banyak laki-laki yang kepalanya mulai botak. Hal itu kerap dikaitkan dengan penurunan produksi testosteron. Karena itu sering kali rontoknya rambut atau bulu halus di tubuh diindikasikan sebagai gejala tingkat testosteron yang rendah.

Testosteron diketahui membantu pertumbuhan rambut halus di tubuh begitu seseorang memasuki masa puber. Ketika beranjak menua, banyak laki-laki yang kepalanya mulai botak. Hal itu kerap dikaitkan dengan penurunan produksi testosteron. Karena itu sering kali rontoknya rambut atau bulu halus di tubuh diindikasikan sebagai gejala tingkat testosteron yang rendah.

Kadar testosteron yang rendah disertai dengan penurunan tingkat energi akan mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Pada akhirnya hal ini akan menyebabkan insomnia. Sebaliknya, kurang tidur juga dapat menyebabkan kadar testosteron rendah. Untuk itu perhatikan pola dan waktu tidur Anda.

Kadar testosteron yang rendah disertai dengan penurunan tingkat energi akan mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Pada akhirnya hal ini akan menyebabkan insomnia. Sebaliknya, kurang tidur juga dapat menyebabkan kadar testosteron rendah. Untuk itu perhatikan pola dan waktu tidur Anda.

Selain perubahan fisik, testosteron rendah juga dikenal bisa mempengaruhi emosi. Hal ini bisa menyebabkan depresi yang muncul bersama dengan masalah lain seperti kurangnya rasa percaya diri dan kesulitan berkonsentrasi.

Selain perubahan fisik, testosteron rendah juga dikenal bisa mempengaruhi emosi. Hal ini bisa menyebabkan depresi yang muncul bersama dengan masalah lain seperti kurangnya rasa percaya diri dan kesulitan berkonsentrasi.

(vit/vit)

Berita Terkait