Seperti dilansir Medical News Today, dan ditulis pada Jumat (7/3/2014), Universitas Iowa, Amerika, melakukan penelitian mengenai sejauh mana daya ingat manusia terhadap hal yang didengar, dilihat, dan dirasakan. Dan hasilnya didapat bahwa daya ingat manusia terhadap suara sangatlah rendah bila dibandingkan dengan daya ingat dari stimulan yang lain.
Dalam penelitiannya, para peneliti Universitas Iowa melakukan percobaan dengan membuat sebuah eksperimen untuk melakukan tes memori jangka pendek dari 100 mahasiswa yang menjadi partisipannya. Para peneliti melakukan uji coba untuk melihat sejauh mana daya ingat manusia dapat menangkap hal-hal yang didengar, dilihat, dan dirasakannya secara bersamaan.
Dari hasil penelitian didapat bahwa para mahasiswa tersebut tidak bisa mengulang apa yang mereka dengar di seminggu setelah penelitian, sedangkan mereka masih bisa mengingat secara persis apa yang mereka lihat dan mereka rasakan.
"Sebagai pengajar, kami ingin memastikan bahwa para mahasiswa kami akan selalu mengingat semua yang kami katakan. Tapi jika Anda benar-benar ingin mengingat semuanya itu, Anda mungkin butuh penambahan berupa visual," ujar Amy Poremba, seorang profesor di Departemen Psikologi Universitas Iowa.
Penelitian ini semakin menguatkan fakta bahwa otak utama mempunyai kelemahan dalam mengulang hal-hal yang didengar (audio), dibanding mengulang hal-hal yang dilihat melalui video. Serta menambahkan fakta baru, di mana hal yang dirasakan pun lebih mudah diingat dibanding hal yang didengar.
Meskipun sebelumnya sudah ada penelitian yang menyatakan hal yang sama, namun penelitian yang dilakukan Universitas Iowa ini menambahkan eksperimen baru di dalamnya, di mana bukan mengenai ingatan tentang apa yang dilihat dan didengar, melainkan juga mengenai ingatan tentang apa yang dirasakan.
(vit/vit)











































