Fakta Unik yang Tak Banyak Diketahui Soal Sistem Pernapasan (1)

Sirkulasi dalam sistem pernapasan merupakan sebuah proses di mana darah bergerak dari jantung ke paru-paru lalu kembali ke jantung. Aliran darah inilah yang menjaga agar jantung tetap terisi oksigen, yang diambil darah dari paru-paru.

Namun ternyata fakta ini baru diketahui pada abad ke-13, tepatnya tahun 1243 oleh seorang dokter asal Arab bernama Ibnu al Nafis dalam bukunya, Commentary on Anatomy in Avicenna's Canon. Barulah 300 tahun kemudian peneliti Eropa mendapatkan kesimpulan serupa.

Sirkulasi dalam sistem pernapasan merupakan sebuah proses di mana darah bergerak dari jantung ke paru-paru lalu kembali ke jantung. Aliran darah inilah yang menjaga agar jantung tetap terisi oksigen, yang diambil darah dari paru-paru.

Namun ternyata fakta ini baru diketahui pada abad ke-13, tepatnya tahun 1243 oleh seorang dokter asal Arab bernama Ibnu al Nafis dalam bukunya, Commentary on Anatomy in Avicenna's Canon. Barulah 300 tahun kemudian peneliti Eropa mendapatkan kesimpulan serupa.

Manusia dan sejumlah mamalia lainnya biasanya bernapas dengan mulut namun kuda ternyata hanya bisa melakukan hal ini lewat kedua lubang hidungnya. Lagipula kuda memiliki sebuah jaringan yang berfungsi memisahkan rongga mulut dengan hidungnya.

Jadi ketika makan, jaringan ini akan menutup rongga hidung dan membuka rongga mulut sehingga makanan bisa masuk ke kerongkongan. Begitu pula sebaliknya ketika mereka bernapas.

Manusia dan sejumlah mamalia lainnya biasanya bernapas dengan mulut namun kuda ternyata hanya bisa melakukan hal ini lewat kedua lubang hidungnya. Lagipula kuda memiliki sebuah jaringan yang berfungsi memisahkan rongga mulut dengan hidungnya.

Jadi ketika makan, jaringan ini akan menutup rongga hidung dan membuka rongga mulut sehingga makanan bisa masuk ke kerongkongan. Begitu pula sebaliknya ketika mereka bernapas.

Antara tahun 1930-1950an, banyak orang yang mengira akar dari gangguan asma adalah masalah psikologis. Untuk itu pengobatan asma difokuskan pada psikoanalisis. Bahkan terapis di masa itu menganggap mengi yang dialami seorang anak penderita asma merupakan tangisan yang tertahan dari si anak.

Antara tahun 1930-1950an, banyak orang yang mengira akar dari gangguan asma adalah masalah psikologis. Untuk itu pengobatan asma difokuskan pada psikoanalisis. Bahkan terapis di masa itu menganggap mengi yang dialami seorang anak penderita asma merupakan tangisan yang tertahan dari si anak.

Saat menghirup udara, dada tampak mengembang, begitu juga sebaliknya. Namun sebenarnya pergerakan dada ini tidaklah disebabkan aktivitas udara yang keluar-masuk dari paru-paru.

Yang benar, saat udara masuk, diafragma berkontraksi dan bergerak ke bawah sehingga menambah ruang di dalam rongga dada. Pada waktu yang bersamaan, otot-otot antara tulang rusuk juga berkontraksi untuk mengangkat tulang tersebut ke atas. Dan hal sebaliknya terjadi ketika napas dihembuskan.

Saat menghirup udara, dada tampak mengembang, begitu juga sebaliknya. Namun sebenarnya pergerakan dada ini tidaklah disebabkan aktivitas udara yang keluar-masuk dari paru-paru.

Yang benar, saat udara masuk, diafragma berkontraksi dan bergerak ke bawah sehingga menambah ruang di dalam rongga dada. Pada waktu yang bersamaan, otot-otot antara tulang rusuk juga berkontraksi untuk mengangkat tulang tersebut ke atas. Dan hal sebaliknya terjadi ketika napas dihembuskan.

Dalam sistem pernapasan mamalia dan manusia, daerah di antara lapisan-lapisan pelindung paru-paru (pleura) biasanya mengandung cairan pleura yang memberikan lubrikasi ketika paru-paru melebar dan berkontraksi.

Namun sebuah artikel yang dipublikasikan jurnal Respiration Physiology pada 2011 mengungkapkan, pada gajah daerah itu terisi dengan jaringan ikat sehingga gajah bisa menyelam sekaligus tahan terhadap perbedaan tekanan ketika berada di atas maupun di bawah air tanpa mengalami pecahnya pembuluh darah di lapisan paru-paru.

Dalam sistem pernapasan mamalia dan manusia, daerah di antara lapisan-lapisan pelindung paru-paru (pleura) biasanya mengandung cairan pleura yang memberikan lubrikasi ketika paru-paru melebar dan berkontraksi.

Namun sebuah artikel yang dipublikasikan jurnal Respiration Physiology pada 2011 mengungkapkan, pada gajah daerah itu terisi dengan jaringan ikat sehingga gajah bisa menyelam sekaligus tahan terhadap perbedaan tekanan ketika berada di atas maupun di bawah air tanpa mengalami pecahnya pembuluh darah di lapisan paru-paru.