Ketika mengalami patah atau retak, tulang para perokok cenderung lebih susah sembuh dibandingkan tulang sehat. Hal itu dibuktikan dalam sebuah penelitian yang melibatkan 50 partisipan perokok maupun non perokok, yang mengalami patah tulang kaki.
Pada partisipan yang tidak merokok sel-sel penyembuh tulang teramati memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan pada perokok. Sel-sel tersebut lebih aktif membelah, sehingga mempercepat pemulihan kondisi setelah seseorang mengalami patah tulang.
Setelah menumbuhkan dan memanen sel punca dari jaringan tersebut, kami dapat menganalisis bagaimana rokok memberikan dampak merugikan pada pertumbuhan sel punca, sehingga pemulihan tulang tidak normal," kata peneliti, Andrew Sloan dari University of Lincoln, seperti dikutip dari Healthday, Jumat (21/3/2014).
Sloan juga mendapati bahwa molekul yang mempengaruhi proses tetentu dalam sel, terpengaruh juga oleh racun-racun yang berasal dari asap rokok.
Temuan ini dipresentasikan dalam beberapa konferensi di Eropa. Hingga saat ini, data dan kesimpulan yang didapat masih dianggap sebagai temuan awal hingga dipublikasikan dalam jurnal yang di-review oleh ilmuwan lain.
Pada tahap selanjutnya, para ilmuwan akan meneliti apakah efek rokok pada kesembuhan tulang tersebut bisa diperbaiki. Para peneliti juga belum menyimpulkan bahwa kedua hal tersebut memiliki hubungan sebab akibat.











































