Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama dalam siaran pers dan ditulis pada Jumat (2/5/2014), menyampaikan 7 cara pencegahan penularan virus korona di Arab Saudi:
1. Selalu lakukan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), termasuk di antaranya makan makanan bergizi dan cukup istirahat. Hal ini dirasakan Prof Tjandra penting karena penyakit ini kerap muncul akibat ketidakseimbangan antara host, agent dan environment.
2. Rajin dan sering-sering Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Secara ilmiah kebiasaan baik ini sudah terbukti dapat mencegah penularan penyakit.
3. Gunakan masker bila sedang di tengah keramaian atau di dalam kerumunan orang banyak.
4. Bila memiliki penyakit kronis seperti diabetes melitus, penyakit jantung, paru, gangguan ginjal atau penyakit kronis lain, maka lakukan pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter Anda sebelum pergi ke Arab Saudi. Jangan lupa juga selalu konsumsi obat yang diberikan secara teratur.
5. Jika selama di Arab Saudi mengalami keluhan batuk, demam dan sesak, serta memburuk pada 1-2 hari, maka jangan tunda lagi untuk segera melakukan konsultasi pada petugas kesehatan setempat.
6. Bila dalam kurun waktu 14 hari sampai di Tanah Air mengalami keluhan serupa seperti batuk, demam dan sesak, serta memburuk pada 1-2 hari, segera konsultasi ke dokter dan jangan lupa informasikan bahwa Anda baru saja pulang dari Arab Saudi.
7. Karena situasi penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS) akibat virus korona ini berubah dari hari ke hari, maka tak ada salahnya Anda selalu mengikuti berita mutakhir tentang perkembangan penyakit tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Anda juga diingatkan sebisa mungkin untuk menghindari kontak yang tidak perlu dengan hewan-hewan yang diternakkan, hewan peliharaan dan hewan liar.
Prof Tjandra menjelaskan seseorang terkena penyakit MERS apabila mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan keadaan seperti demam lebih dari atau sama dengan 38 derajat Celcius atau ada riwayat demam, batuk dan pneumonia. Perlu digarisbawahi bahwa pneumonia yang dimaksud berdasarkan gejala klinis atau gambaran radiologis yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan bahkan di ICU.
(ajg/vit)











































