"Bila penyakit ini tidak diobati, maka infeksi di kulit bisa meluas sampai ke seluruh tubuh hingga menyebabkan kematian," tutur dr Laksmi Duarsa SpKK dari D&I Skin Center Denpasar, Bali, Saat dihubungi detikHealth, Selasa (13/5/2014).
Jika sudah ditangani dan harus dirawat di RS, dikatakan dr Laksmi, selama perawatan pasien harus berada dalam kondisi ruangan yang bersih dan ganti baju lebih sering untuk menghindari persebaran infeksi. Bagi penjenguk pun disarankan menggunakan masker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi terpisah, dr Abraham Arimuko SpKK dari RSPAD Gatot Soebroto menekankan bahwa sindrom ini bisa disembuhkan. Obat biasa diberikan lewat suntikan dan setelah penyebabnya dihilangkan, yakni penyetopan obat, dalam waktu satu atau dua minggu kondisi pasien sudah pulih.
Jika tidak segera diobati, sindrom ini bisa menyebabkan kematian karena makin banyak protein yang pecah maka makin berkurang protein serta cairan tubuh. "Bisa mengakibatkan dehidrasi, infeksi makin parah, terjadi komplikasi lain, bahkan shock di mana pasien bisa hilang kesadaran," imbuh dr Abraham.
(rdn/vit)











































