Mau Operasi Sedot Lemak? Perhatikan Dulu Ketentuan Berikut Ini

Mau Operasi Sedot Lemak? Perhatikan Dulu Ketentuan Berikut Ini

- detikHealth
Senin, 02 Jun 2014 18:26 WIB
Mau Operasi Sedot Lemak? Perhatikan Dulu Ketentuan Berikut Ini
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta - Bukan rahasia lagi jika operasi sedot lemak menjadi salah satu cara untuk membuat tubuh langsing dan mendapatkan bentuk tubuh proporsional pastinya. Nah, sebelum menjalani sedot lemak, ada beberapa hal yang patut diperhatikan.

"Beberapa hari sebelum operasi tidak boleh mengonsumsi obat pengencer darah, vitamin, atau suplemen yang bisa membuat darah encer karena kita kan berurusan dengan pembedahan kalau darahnya encer saat prosedur operasi bisa terjadi perdarahan, bahaya itu," tutur dr Laurentius Ariawan, Med.SpBP dari Clinique Suisse Jakarta.

Namun, jika pasien ingin mengasup vitamin dari buah-buahan tidak masalah. Selain itu, pasien perlu juga mengonsumsi obat maag utamanya bagi mereka yang memiliki maag kronis. Pasalnya, suasana tegang saat akan operasi bisa menaikkan asam lambung.

"Kondisi pasien bisa saja stres sehingga asam lambungnya naik. Nah setelah operasi paling masih ada pengaruh obat bius jadi pusing di pagi hari," imbuh dokter yang akrab disapa dr Ari ini saat ditemui di Hotel Gran Mahakam, Blok M, Jakarta Selatan, Senin (2/6/2014).

Untuk pasien dengan riwayat medis penyakit kronis seperti ginjal, hipertensi, diabetes, dan jantung, akan ada tes darah untuk melihat bagaimana fungsi organ pasien. dr Ari mencontohkan, jika fungsi hati dan jantung bagus, obat yang diberikan saat dioperasi atau pasca operasi berarti bisa dikonsumsi.

"Untuk diabet dan hipertensi asal obat yang dikonsumsi masih bisa diatur ya nggak masalah. Apalagi vaserlipo ini sekarang termasuk operasi kecil, bukan operasi besar. Tapi kalau ginjalnya sudah bermasalah, gula darah tidak terkontrol ya nggak bisa," lanjut lulusan Universitas Airlangga Surabaya ini.

Setelah operasi, pasien harus menggunakan korset 24 jam minimal tiga minggu untuk menekan gelambir yang terdapat pada kulit dan juga 'luka' di dalam yang bertemu sehingga membantu penyembuhan primer.

Dikatakan dr Ari, jika setelah operasi ada goncangan atau tarikan akan membuat bagian tubuh yang disedot lemak akan timbul benjolan dan bergelombang. Untuk olahraga, sit up tidak masalah atau olahraga yang tidak melibatkan area yang dioperasi.

"Satu atau dua bulan setelah prosedur baru area itu bisa digunakan untuk olahraga misalnya lengan. Untuk umur, ada pasien saya usianya 13 tahun dan yang paling tua 74 tahun karena relatif tidak ada batasan usia ya," imbuh dr Ari.

Untuk biaya, dikatakan dr Ari per bagian tubuh akan menghabiskan dana sebesar Rp 20 juta, jumlah ini menurutnya lebih murah dibandingkan Singapura di mana biaya sedot lemak bisa mencapai dua atau tiga kali lipat.

(rdn/up)

Berita Terkait