Terapis seks dan konselor hubungan Desiree Spierings mengatakan perasaan seperti itu muncul karena adanya kombinasi sejumlah hormon seperti dopamine, norepinephrine, phenylethylamine, estrogen dan testosterone.
"Tapi sebenarnya hormon-hormon ini juga berperan ketika kita merasakan kecanduan. Jadi jangan heran bila di awal hubungan kita selalu memikirkan si dia dan Anda ingin selalu bersamanya," terangnya.
Uniknya, hormon-hormon tersebut juga dihasilkan ketika seseorang merasa ketakutan. Itulah mengapa kemudian banyak pakar, termasuk Spierings yang mengatakan respons seseorang saat merasa ketakutan hampir sama dengan ketika Anda mengalami ketertarikan seksual terhadap lawan jenis.
Apalagi Spierings mengungkapkan manusia cenderung melakukan sesuatu dengan pola yang sama seumur hidupnya. Misalkan suka pergi ke restoran yang itu-itu saja untuk makan, atau jalan-jalan ke taman dan nonton di bioskop yang sama seumur hidupnya.
"Jadi sedikit mengubah kebiasaan ini seperti jalan-jalan ke tempat lain, mencoba resto baru, pokoknya melakukan sesuatu yang berbeda saja dapat kembali memunculkan rasa senang atau excitement pada pasangan," katanya seperti dikutip dari ABC Australia, Senin (9/6/2014).
Untuk membuktikan hal ini, Spierings mengadakan survei kecil-kecilan pada para kliennya. Tiap pasangan diminta menuliskan 10 hal baru yang mereka anggap menyenangkan dan ingin dicoba. Ada beberapa pasangan yang menulis kegiatan ekstrim seperti panjat tebing dan skydiving; ada yang ingin mencoba sesuatu yang menakutkan seperti nonton film horor atau naik roller coaster dan ada juga yang hanya ingin piknik di malam hari atau nonton konser bersama.
Kemudian para pasangan ini diminta memasukkan ke-20 aktivitas yang telah mereka tuliskan di atas secarik kertas lalu dilipat tadi ke dalam sebuah topi dan tiap seminggu sekali mereka diharuskan mengambil satu gulungan.
Apa yang tertulis di kertas itu harus dilakukan oleh kedua pasangan. Dan ini terbukti dapat memunculkan hormon-hormon pemicu takut tadi sekaligus membangkitkan atraksi yang kuat antara satu sama lain dengan pasangan.
"Mungkin hubungan Anda takkan se-hot dulu, tapi setidaknya ini usaha untuk membuat hubungan kembali mesra," tutup Spierings.











































