dr Arie Sutopo, SpKO mengatakan bahwa bagi lansia, olahraga yang dilakukan tidak boleh olahraga berat yang membebani sendi. Hal itu dikarenakan sendi lansia yang sudah berumur dan rentan terserang osteoarthritis serta osteoporosis.
Lalu bagaimana sebaiknya lansia berolahraga? Dilanjutkan dr Arie bahwa ada dua metode yang dapat dilakukan oleh lansia, yaitu dengan cara duduk atau tiduran. Mengapa?
"Kalau sambil duduk atau tiduran kan tidak akan membebani sendi yang ada di dengkul. Kalau duduk dia bisa olahraga untuk otot bagian atas, sedangkan kalau tiduran bisa untuk otot bagian bawah," tutur dr Arie ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Kamis (12/6/2014).
dr Arie melanjutkan bahwa olahraga yang dapat dilakukan ketika duduk antara lain angkat dumbbell atau beban lain seberat 1-2 kg. Selain angkat dumbbell, lansia yang berolahraga sambil duduk bisa juga sambil menggerak-gerakkan tangan, bahu atau leher.
Sementara jika memilih olahraga sambil berbaring, bisa dengan memberikan beban di bagian kaki untuk diangkat. Sama seperti duduk, beban pun tak boleh lebih dari 1-2 kg.
Tak hanya sebatas olahraga di tempat, dr Arie pun mengatakan bahwa lansia yang ingin berolahraga juga bisa melakukan olahraga jogging ringan. Syaratnya jogging harus dilakukan perlahan sekaligus low impact.
"Low impact artinya tidak terlalu memberatkan tubuh. Jogging misalnya, lompatnya nggak boleh ketinggian, jarak dari tapak kaki ke tanah itu melangkahnya di bawah 10 cm," terang dokter yang juga Ketua Bidang IPTEK KONI DKI Jakarta tersebut.
(up/up)











































