Studi di AS Sebut Nyeri Pasca Operasi Bisa Diredakan dengan Kompres Es

Studi di AS Sebut Nyeri Pasca Operasi Bisa Diredakan dengan Kompres Es

- detikHealth
Selasa, 17 Jun 2014 09:05 WIB
Studi di AS Sebut Nyeri Pasca Operasi Bisa Diredakan dengan Kompres Es
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Georgia - Pasca operasi besar terutama pada bagian perut, salah satu hal yang paling dikeluhkan pasien adalah rasa nyeri yang luar biasa setelah bius habis. Nah, baru-baru ini, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri tersebut.

Adalah studi di AS yang menemukan jika pasien yang diberikan kompres es selama 24 jam pertama pasca operasi besar pada perut mengaku rasa nyeri yang dirasakan berkurang dan membutuhkan obat anti nyeri yang lebih sedikit.

"Kami tidak mengatakan bahwa kompres es bisa menghilangkan semua rasa sakit pasca operasi. Sebab, pemberian kompres es ini bersifat penunjang dalam perawatan pasien," tegas pemimpin studi, dr Viraj Master, spesialis urologi sekaligus profesor di Emory University, Atlanta, Georgia.

Master mengatakan rasa sakit berupa nyeri pasa operasi adalah konsekuensi yang tak bisa dihindari. Meskipun bisa diatasi dengan obat anti nyeri, tapi konsumsi obat tersebut bisa menimbulkan efek seperti sembelit, mengantuk, bahkan ketergantungan. Apalagi, penggunaan es untuk membantu mengatasi luka bedah yang disebut cyrotherapy bukan hal yang baru menurut Master.

Ia mengatakan dingin bisa meredakan rasa sakit dengan mengurangi inflamasi sehingga memungkinkan lebih banyak oksigen yang mengalir di sel-sel tubuh. Bersamaan dengan itu, metabolisme sel diperlambat sehingga membutuhkan lebih sedikit oksigen.

"Hal ini juga membuat ujung saraf tak terlalu sensitif terhadap rasa sakit. Cyrotherapy umumnya digunakan setelah prosedur bedah ortopedi dan hernia," imbuh Master seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/6/2014).

Dalam studi yang dimuat di Journal of American College of Surgeons ini, Master dan rekannya merekrut 55 pasien yang akan melakukan operasi besar pada bagian perut, terutama mereka yang mengalami kanker hati, pankreas, usus besar, dan organ lain. Kemudian, mereka dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama terdiri dari 27 orang yang mendapat cyrotherapy selama 24 jam di mana usai operasi mereka mendapat kompres es, sedangkan pasien lainnya tidak. Setelah 24 jam pasien bisa menggunakan kompres es sesuai keinginan. Tiga hari pasca operasi, pasien diminta menilai rasa sakit mereka dengan skala 0-10. Penggunaan obat nyeri pun dicatat selama periode tersebut.

Pasca operasi tidak ada perbedaan signifikan antara dua kelompok pasien. Tapi setelah satu jam pertama dan hari berikutnya, pasien di kelompok cyrotherapy mengatakan skor nyerinya lebih rendah. Pasien kelompok cyrotherapy memiliki skor 3 sedangkan kelompok non-cyrotherapy memiliki skor 5.

Pada malam berikutnya pasien cyrotherapy memiliki skor di bawah 2 sedangkan skor rasa nyeri kelompok lain rata-rata 4. Menurut Master, tidak ada kerusakan luka operasi akibat es. Apalagi, praktik cyrotherapy juga sering dilakukan, misalnya saja ketika kaki seseorang keseleo maka akan dikompres dengan es.

Studi di AS Sebut Nyeri Pasca Operasi Bisa Diredakan dengan Kompres Es

Georgia - Pasca operasi besar terutama pada bagian perut, salah satu hal yang paling dikeluhkan pasien adalah rasa nyeri yang luar biasa setelah bius habis. Nah, baru-baru ini, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri tersebut.

Adalah studi di AS yang menemukan jika pasien yang diberikan kompres es selama 24 jam pertama pasca operasi besar pada perut mengaku rasa nyeri yang dirasakan berkurang dan membutuhkan obat anti nyeri yang lebih sedikit.

"Kami tidak mengatakan bahwa kompres es bisa menghilangkan semua rasa sakit pasca operasi. Sebab, pemberian kompres es ini bersifat penunjang dalam perawatan pasien," tegas pemimpin studi, dr Viraj Master, spesialis urologi sekaligus profesor di Emory University, Atlanta, Georgia.

Master mengatakan rasa sakit berupa nyeri pasa operasi adalah konsekuensi yang tak bisa dihindari. Meskipun bisa diatasi dengan obat anti nyeri, tapi konsumsi obat tersebut bisa menimbulkan efek seperti sembelit, mengantuk, bahkan ketergantungan. Apalagi, penggunaan es untuk membantu mengatasi luka bedah yang disebut cyrotherapy bukan hal yang baru menurut Master.

Ia mengatakan dingin bisa meredakan rasa sakit dengan mengurangi inflamasi sehingga memungkinkan lebih banyak oksigen yang mengalir di sel-sel tubuh. Bersamaan dengan itu, metabolisme sel diperlambat sehingga membutuhkan lebih sedikit oksigen.

"Hal ini juga membuat ujung saraf tak terlalu sensitif terhadap rasa sakit. Cyrotherapy umumnya digunakan setelah prosedur bedah ortopedi dan hernia," imbuh Master seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/6/2014).

Dalam studi yang dimuat di Journal of American College of Surgeons ini, Master dan rekannya merekrut 55 pasien yang akan melakukan operasi besar pada bagian perut, terutama mereka yang mengalami kanker hati, pankreas, usus besar, dan organ lain. Kemudian, mereka dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama terdiri dari 27 orang yang mendapat cyrotherapy selama 24 jam di mana usai operasi mereka mendapat kompres es, sedangkan pasien lainnya tidak. Setelah 24 jam pasien bisa menggunakan kompres es sesuai keinginan. Tiga hari pasca operasi, pasien diminta menilai rasa sakit mereka dengan skala 0-10. Penggunaan obat nyeri pun dicatat selama periode tersebut.

Pasca operasi tidak ada perbedaan signifikan antara dua kelompok pasien. Tapi setelah satu jam pertama dan hari berikutnya, pasien di kelompok cyrotherapy mengatakan skor nyerinya lebih rendah. Pasien kelompok cyrotherapy memiliki skor 3 sedangkan kelompok non-cyrotherapy memiliki skor 5.

Pada malam berikutnya pasien cyrotherapy memiliki skor di bawah 2 sedangkan skor rasa nyeri kelompok lain rata-rata 4. Menurut Master, tidak ada kerusakan luka operasi akibat es. Apalagi, praktik cyrotherapy juga sering dilakukan, misalnya saja ketika kaki seseorang keseleo maka akan dikompres dengan es. (rdn/up)

Berita Terkait