"Jawabannya simpel saja, pengaruh hormon. Pada dasarnya rambut manusia memiliki siklus tumbuh, istirahat, lalu rontok. Tetapi selama hamil siklus ini berubah," terang Professor Rodney Sinclair, director of dermatology at St Vincent's Hospital, Melbourne.
Prof Sinclair menjelaskan, hormon estrogen pada ibu hamil membuat siklus pertumbuhan rambut lebih cepat. Selain itu, fase istirahat rambut pun lebih lama. Maka dari itu, tak jarang terlihat rambut ibu hamil sangat tebal di akhir masa kehamilannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar tiga bulan pasca melahirkan, barulah wanita mulai kehilangan rambut ekstranya. Sehingga, kondisi rambut yang tadinya lebih tebal mulai kembali normal. Ditambah lagi dengan kehidupan barunya sebagai ibu, wanita bisa saja stres dan mengalami rambut rontok.
"Meskipun frekuensi dan jumlah kerontokan ibu sangatlah bervariasi. Jika ibu terlalu stres dan tidak merawat rambutnya dengan baik, kerontokan bisa lebih cepat terjadi," kata prof Sinclair seperti dikutip dari ABC Australia, Selasa (8/7/2014).
Ia menambahkan, wajar jika di akhir masa kehamilan ibu bisa merasa lebih cantik. Namun, ketika rambut rontok mulai terjadi setelah si kecil lahir, Anda tak perlu khawatir kebotakan akan menghampiri Anda. Sebab, kondisi ini hanya berlangsung selama beberapa bulan.
"Dalam waktu 12 bulan biasanya kondisi rambut akan kembali seperti semula, seperti saat Anda tidak hamil," ujar prof Sinclair.
(rdn/up)











































