Di Negara Ini Angka Kematian Bayi Diturunkan dengan Sedotan dan Botol Plastik

Di Negara Ini Angka Kematian Bayi Diturunkan dengan Sedotan dan Botol Plastik

- detikHealth
Selasa, 05 Agu 2014 12:06 WIB
Di Negara Ini Angka Kematian Bayi Diturunkan dengan Sedotan dan Botol Plastik
Anak-anak Kiribati menggunakan sedotan yang dapat memfilter air agar dapat diminum (Foto: The Island Rescue Project)
Tarawa - Mungkin tak banyak orang yang pernah mendengar negara bernama Kiribati. Namun yang menjadi persoalan di negara kecil yang ada di perairan Pasifik tersebut angka kematian bayinya cukup tinggi. Sebuah LSM di Australia pun dibentuk untuk mengatasi masalah ini.

LSM bernama The Island Rescue Project ini baru didirikan setahun lalu. Mereka merasa prihatin dengan tingginya angka kematian bayi di Kiribati, dengan kisaran 1:20. Setelah diselidiki ternyata salah satu penyebabnya adalah pengelolaan sanitasi air yang buruk di negara miskin tersebut.

"Ketika anak Anda meninggal di usia yang masih sangat muda karena penyakit sederhana seperti sakit perut, ini sangat menyedihkan. Padahal gangguan semacam ini bisa dicegah dan diobati," tandas pendiri The Island Rescue Project, Carol Armstrong seperti dikutip dari ABC Australia, Selasa (5/8/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beragam solusi yang ditawarkan LSM ini kepada pemerintah Kiribati untuk menurunkan angka kematian bayi. Pertama, mereka menyediakan kapsul-kapsul berisi kalsium klorida untuk membersihkan air di sumur-sumur Kiribati yang telah tercemar.

Cara kedua cukup unik karena LSM ini mengajari masyarakat lokal untuk melakukan 'metode SODIS'. Bahkan metode ini hanya hanya butuh alat-alat sederhana seperti sedotan dan botol plastik. Buat apa?

"Anda tinggal menyiapkan botol plastik bening lalu masukkan air ke dalamnya. Setelah itu jemur botol berisi air tersebut di bawah sinar matahari selama tujuh jam. Nantinya sinar ultraviolet akan mengubah air tersebut sedemikian rupa sehingga aman untuk diminum," terang Armstrong.
 
Akan tetapi Armstrong mengingatkan air minum yang dibuat dengan cara tersebut hanya dapat dikonsumsi dalam kurun dua hari. "Tapi setidaknya air ini gratis dan semua orang bisa membuatnya," imbuhnya.

Metode lain yang diajarkan kepada penduduk setempat adalah penggunaan sedotan yang berfungsi sebagai filter air pribadi. Menurut Armstrong, diameter lubang sedotan yang digunakan lebih besar daripada sedotan biasa.

"Namun sedotan-sedotan ini dapat menghilangkan 99 persen virus dan bakteri yang ada di air Kiribati yang tercemar. Alat ini juga bisa dibawa kemana saja, Anda tinggal menggunakannya ketika menemukan sumber air," jelas Armstrong.



(lil/rdn)

Berita Terkait