Pemerintah setempat sebenarnya melarang hal tersebut, pasalnya bahaya penyebaran Ebola lebih tinggi jika dibiarkan begitu saja. Menteri Informasi Liberia, Lewis Brown, mengatakan masyarakat merasa terancam dengan regulasi mengarantinakan pasien Ebola di rumah.
Dengan tingkat kematian infeksi Ebola mencapai 90%, Brown mengatakan banyak orang Afrika melihat tindakan karantina sebagai jebakan kematian bagi mereka yang masih sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brown mengatakan banyak warga takut dan keberatan menguburkan jenazah di sekitar tempat tinggal mereka. Komunitas lokal setempat bahkan melakukan protes saat petugas ingin menguburkan jenazah sehingga tindakan kremasi menjadi pilihan pemerintah untuk mengamankan jenazah.
Sementara itu, isolasi dengan menggunakan kekuatan militer mulai berlaku sejak Senin (4/8/2014) . Tindakan tersebut dilakukan untuk mencegah pergerakan komunitas yang terinfeksi sehingga Ebola tidak lebih jauh menyebar.
“Kami berharap tidak akan memerlukan tindakan yang berlebih, namun kami harus melakukan apapun yang kami bisa untuk membatasi pergerakan orang agar tidak keluar dari area yang sudah terpengaruh Ebola,” tutup Brown.
(ajg/up)











































