Hobi selfie alias memotret diri sendiri bisa menunjukkan ciri kepribadian seseorang narsisistik dan histrionik (ingin menjadi pusat perhatian). Namun, pada taraf tertentu, selfie sebagai ciri kepribadian juga bisa menunjukkan adanya gangguan kepribadian.
Seperti diutarakan dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ atau yang akrab disapa Noriyu, selfie bisa menjadi medium atau cara yang tepat bagi orang dengan kepribadian narsisistik atau histrionik.
"Selama dia masih bisa kontrol, selfie-nya dalam dosis normal sesekali gitu, ya nggak apa-apa karena itu ciri kepribadian dia. Tapi, kalau berlebihan jangan-jangan dia ada gangguan kepribadian narsisistik atau histrionik," terang Noriyu saat ditemui di kantor IDI, Jl. Samratulangi, Menteng, Jakarta, seperti ditulis Kamis (14/8/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Noriyu, gangguan kepribadian adalah salah satu gangguan kejiwaan di masyarakat yang sering tidak disadari oleh orang yang mengalaminya. Biasanya, gangguan kepribadian yang membuat stres orang di sekitarnya.
"Gangguan kejiwaan berkaitan erat dengan kondisi biologi, psikologi, dan sosial. Jadi ciri kepribadian seseorang mendorong dia untuk memunculkan gejala dalam bentuk apa. Misal narsisistik atau histrionik akan muncul gejala berupa selfie yang berlebihan," papar Noriyu.
(rdn/up)











































