Belakangan banyak penyakit menular baru meningkat. Penyakit yang disebabkan oleh virus seperti Ebola dan MERS menginfeksi manusia dan menyebar ke lintas negara menjadi masalah global.
Menghadapi hal ini, Amerika Serikat dan negara maju lainnya dengan melibatkan banyak pemegang kepentingan dan lintas sektor menggagas Global Health Security Agenda (GHSA). GHSA dibentuk dengan tujuan menanggulangi penyebaran penyakit berbahaya lewat upaya bersama.
Pertemuan GHSA pertama yang dilakukan pada 5 sampai 6 Mei 2014 di Helsinki, Finlandia, membahas rancangan komitmen yang dapat dijadikan rujukan bersama. Indonesia yang hadir pada pertemuan GHSA pertama kemudian menjadi tuan rumah pertemuan GHSA kedua pada 20 Agustus 2014 di Hotel Shangri-La, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah upaya kolektif untuk keamanan kesehatan global. Untuk mempercepat implementasi peraturan kesehatan internasional perlu ada upaya kolektif dari anggota untuk persiapan, deteksi, dan respon (ancaman)," kata Ludy Sudiantoro, penasihat Health Security WHO saat konferensi pres GHSA di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
GHSA kali ini akan membahas penyakit menular yang berasal dari hewan atau zoonois, karena kasus penyakit menular dari hewan kini marak terjadi.
"Pada pertemuan kali ini akan dibahas update kemajuan dari upaya penanggulangan penyakit berbahaya, menentukan indikator yang dapat diukur, menyusun perjanjian kerjasama yang lebih konkrit, dan merumuskan best practice atau praktik cara pencegahan yang dilakukan oleh negara yang dianggap sukses dan bisa dicontoh negara lain," kata Menteri Kesehatan, dr Nafsiah Mboi, SpA, MPH saat ditemui di acara yang sama.
Indonesia dikatakan oleh WHO sukses menjaga penyebaran penyakit seperti Rabies dan flu burung yang banyak terdapat di dalam negeri.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, HR. Agung Laksono mengatakan bahwa lewat Komisi Nasional Pengendalian Zoonosis, Indonesia berhasil mengurangi kejadian 6 jenis penyakit zoonosis. Penyakit tersebut di antaranya adalah rabies, flu burung (H5N1), Antrax, Leptospirosis, Plague, dan Brucellosis.
(up/up)











































