Andika (20) seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas swasta di Depok mengatakan bahwa sejak libur kuliah berakhir, ia selalu pusing dan lelah setiap bangun tidur. Kebiasaannya main game online hingga subuh ketika libur kuliah membuat waktu tidurnya kini jauh dari normal.
"Liburan kuliah kan lama tuh. Pas banget gua lagi seneng main game online. Jadi baru tidur jam 5, jam setengah 6. Ntar bangunnya jam 12 siang. Sekarang paling cepet tidur jam 4. Bangun jam setengah 9, jam 10 udah masuk kuliah," tutur Andika kepada detikHealth, dan ditulis pada Kamis (25/9/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lain Andika, lain pula penyebab susah tidur awal yang dialami oleh Aini (24), seorang pengajar di salah satu universitas. Dosen yang baru saja menyelesaikan studi masternya ini mengaku keranjingan menonton drama korea dan baru bisa tidur pukul 2 atau 3 dini hari.
"Iya nih nggak bisa tidur awal. Kayanya mulai dari pas kuliah S2, sering tidur larut malam. Sekarang jam 23, jam 24 nggak pernah ngantuk lagi. Gara-gara nggak bisa tidur akhirnya nonton drama korea deh sampai ngantuk," tutur Aini.
Baik Aini maupun Andika tak mengetahui bahwa kondisi mereka disebabkan oleh gangguan tidur awal. Memang, pakar pun mengakui bahwa gangguan ini jarang diketahui banyak orang karena sering dikira sebagai insomnia.
Dr Neil Stanley, pakar tidur sehat dari The Sleep Consultancy mengatakan bahwa kurang tidur seringkali dikaitkan dengan stres atau depresi. Meski tidak salah, masih banyak hal lain yang dapat menyebabkan seseorang menjadi sulit tidur, salah satunya adalah gangguan ini.
"Tentunya tak semua orang pergi ke dokter dan mengeluh sulit tidur awal. Dan tak semua dokter mengetahui apa itu DSPS atau gangguan tidur lainnya. Akibatnya, banyak pasien yang mengalami kekeliruan ketika diperiksa dan akhirnya didiagnosis sebagai stres atau depresi," ungkapnya.
(mrs/vta)











































