Terinspirasi hal ini, tim peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Massachusetts General Hospital (MGH) mengembangkan sebuah pil yang berisi jarum mini. Mungkin terdengar horor namun peneliti mengklaim pil berisi jarum ini setidaknya jauh lebih mudah dipakai dan tidak sesakit bila harus disuntik langsung.
"Dengan temuan baru ini, pasien mungkin tak perlu lagi menggunakan infus atau memakai obat subkutan (obat yang harus diberikan melalui suntikan ke area bawah kulit)," tutur salah satu peneliti dari Koch Institute for Integrative Cancer Research, MIT, Giovanni Travesco seperti dikutip dari Medical Daily, Kamis (9/10/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu pula dengan obat-obat tertentu yang harus diberikan lewat suntikan, misal obat yang biasanya terbuat dari protein. Selama ini dokter harus memberikan obat ini dengan metode mikropartikel dan nanopartikel, namun metode ini terbilang sangat mahal.
"Untuk itu kami merancang sebuah kapsul yang dapat menghantarkan obat, apapun bentuknya secara efektif, langsung ke dalam saluran pencernaan pasien," tegas pakar gastroenterologi dari MGH tersebut.
Prototipe atau purwarupa untuk pil berisi jarum mikro tersebut memiliki panjang 2 cm dan diameter 1 cm. Kapsul tersebut juga dilengkapi dengan semacam ruang penyimpanan obat, serta dilapisi jarum dari stainless stell sepanjang 5 milimeter.
Untuk membuktikan keamanan dan efektivitas kapsul ini, peneliti melakukan ujicoba dengan memasukkan insulin ke dalam saluran pencernaan babi. Sepekan setelah kapsul itu 'tertelan' oleh si babi, peneliti menemukan bahwa kapsul itu bisa bergerak ke penjuru saluran pencernaan si babi, tanpa menimbulkan kerusakan apapun.
Bahkan kapsul tersebut berhasil menyuntikkan insulin ke dalam perut, usus halus dan usus besar si babi, sehingga gula darahnya menurun. Yang tak kalah mengejutkan, penurunan kadar gula darah tersebut terbukti lebih cepat dan lebih signifikan ketimbang menggunakan suntikan biasa.
(lil/up)











































