30% Kanker Paru Baru Terdeteksi 3 Bulan Sebelum Pasien Meninggal

30% Kanker Paru Baru Terdeteksi 3 Bulan Sebelum Pasien Meninggal

- detikHealth
Selasa, 14 Okt 2014 18:30 WIB
30% Kanker Paru Baru Terdeteksi 3 Bulan Sebelum Pasien Meninggal
Jakarta -

Kanker paru termasuk salah satu jenis kanker paling sulit dideteksi sehingga kerap terlambat mendapat penanganan. Sebuah riset di Inggris menunjukkan, sepertiga kanker paru baru terdeteksi 90 hari sebelum pasiennya meninggal.

Bahkan riset tersebut juga mengungkap, kanker paru kerap tidak terdeteksi sama sekali hingga akhirnya pasien meninggal dunia. Sekitar 1 dari 20 pasien baru ketahuan mengidap kanker paru setelah meninggal.

Para dokter mengakui, kanker paru lebih sulit terdeteksi pada para perokok. Batuk karena ada masalah di paru-parunya terkadang terabaikan karena dianggap batuknya hanya karena asap rokok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sulit bagi para dokter membedakan kanker paru dengan penyakit paru lainnya, sehingga kita perlu memberi mereka alat untuk mengidentifikasi pasien dengan risiko tinggi," kata dr Emma O'Dowd dari Nottingham University yang memimpin riset ini, dikutip dari Dailymail, Selasa (14/10/2014).

Dalam riset tersebut, Dr O'Dowd bersama timnya menganalisis 20.140 kasus kanker paru yang ditangani oleh 440 dokter di Inggris selama periode tahun 2000 hingga 2013. Laporan hasil riset tersebut dipublikasikan dalam jurnal terbitan BMJ, Thorax.

Harapan hidup pasien kanker paru di Inggris terbilang rendah dibanding beberapa negara lain, yakni hanya 9 persen yang bertahan hidup dalam 5 tahun setelah terdiagnosis. Di Amarika Serikat, angkanya mencapai 17 persen dan di seluruh Eropa mencapai 13 persen.

(up/vta)

Berita Terkait