Ahli bedah plastik dari RS Siloam Kebon Jeruk, dr Linawati Makmur, SpBP mengatakan jenis silikon yang sama sekali tidak dianjurkan untuk pembesaran payudara adalah silikon cair. Sayangnya silikon jenis inilah yang sering disuntikkan sembarangan di beberapa salon kecantikan. Karena cair, silikon jenis ini mudah bereaksi dan bercampur dengan jaringan lain di dalam payudara sehingga kalau bermasalah sudah tidak bisa dipisahkan.
"Kalau silikon padat, sewaktu-waktu kalau ada masalah tinggal dilepas. Tapi kalau silikon cair tidak bisa seperti itu, sudah campur jadi kalau bermasalah maka penanganannya seperti kanker. Harus diangkat semuanya," kata dr Lina beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan dr Beta, prosedur pembesaran payudara paling aman adalah dengan menggunakan implan dan dilakukan oleh ahli yang berkompeten. Pada pembesaran yang tidak terlalu besar, dapat juga digunakan lemak tubuh sendiri (fat graft). Nah, bahan silikon implan payudara terbuat dari silikon kental (cohesive gel) yang diliputi cangkang silikon.
"Bahan ini mustahil akan meleleh dalam tubuh penderita, karena butuh kontak dengan panas suhu tinggi secara langsung dalam waktu yang lama.
Kalau disebut ada payudara meleleh mungkin yang dimaksud meleleh adalah bocor cangkang luarnya, sehingga gel silikon keluar. Yang bisa membuat bocor biasanya adalah cacat produk implan atau kesalahan pada saat memasang," jelas dr Beta.
Sedangkan pada mereka yang menjalani mastektomi alias pengangkatan payudara karena penyakit tertentu, rekonstruksi payudara dapat dilakukan dengan menggunakan implan atau jaringan (kulit-otot) dari tubuh pasien. Penggunaan implan biasanya diawali dengan pelebaran jaringan kulit pasca mastektomi dengan tissue expander, baru kemudian dipasang implan yang sesuai ukurannya.
"Atau dapat menggunakan jaringan perut (TRAM flap (tranversus rectus abdominis myocutaneus flap)) atau jaringan kulit dada pinggir belakang (LD flap (latissimus dorsi flap)) atau kulit dari pantat (SGAP (superior gluteal artery perforator flap))," tutur dr Beta.
(vit/ajg)











































