Sariawan sepertinya merupakan penyakit 'sehari-hari'. Tapi jangan diremehkan karena sariawan bisa juga menjadi tanda herpes dan kanker rongga mulut. Infeksi virus yang menyebabkan herpes bisa jadi mirip sariawan.
drg Harum Sasanti, SpPM, dokter spesialis penyakit mulut dari Departemen Gigi dan Mulut FKGUI dan RSCM, menjelaskan sariawan bukan menjadi gejala awal dari herpes mulut. Tetapi, infeksi virus yang menyebabkan terjadinya herpes mulut bisa mirip dengan sariawan.
"Tentunya, ini juga harus diperiksakan dulu agar dites darah dan segala macam. Kalau sariawan kan tidak pake demam, tapi kalau herpes kan gejalanya bengkak-bengkak dan disertai demam juga," kata drg Harum dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (10/11/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sariawan terjadi lebih dari satu minggu, selain itu sariawannya banyak dan lebih dari 3 ini patut diwaspadai merupakan gejala penyakit serius salah satunya herpes mulut," ucapnya.
Prof Melanie menambahkan sariawan bisa juga jadi tanda kanker rongga mulut. Ciri-cirinya adalah kalau sariawan tidak sembuh-sembuh selama lebih dari satu minggu, selain itu sariawan juga tidak hanya satu jumlahnya tapi banyak dan lebih dari 3.
"Kanker rongga mulut ini biasanya rentan menjangkiti orang-orang yang usianya muda. Bisa juga terkena pada sebagian mereka yang merokok, atau karena nyirih itu juga bisa. Tembakaunya yang menyebabkan kanker," tuturnya.
Sariawan terjadi karena faktor genetik dan faktor predisposisi. Jika seseorang sudah memiliki bakat atau gen sariawan dan kemudian bertemu dengan pemicunya maka ia akan rentan sariawan.
"Sebenarnya kalau dikatakan sebagai gejala kanker rongga mulut jalurnya kan beda-beda. Tetapi misalnya seseorang sudah punya bakat sariawan yang sering dari kecil, kemudian remaja, lalu berlanjut hingga dewasa, lalu juga dia membawa gen kanker dari keluarganya. Misalnya keluarganya ada yang punya riwayat kanker, tidak harus kanker rongga mulut, kanker apa saja. Ini kan pemicu, artinya kalau gen ketemu pemicunya ya bisa jadi juga," imbuh drg Harum menimpali.
(vit/vit)











































