Jarang Terjadi, Tapi Bayi pun Bisa Kena Sariawan

Perihnya Sariawan

Jarang Terjadi, Tapi Bayi pun Bisa Kena Sariawan

- detikHealth
Senin, 10 Nov 2014 17:03 WIB
Jarang Terjadi, Tapi Bayi pun Bisa Kena Sariawan
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta -

Sariawan adalah penyakit yang bisa dialami oleh siapa saja. Tak hanya orang dewasa, anak-anak dan bahkan bayi pun bisa terkena sariawan. Yuk kenali aneka penyebab yang bisa menyebabkan bayi terkena sariawan.

Menurut Prof Dr drg Melanie S. Djamil, MBiomed, FICD Lab BioCORE, dari FKG Universitas Trisakti, bayi sebenarnya jarang sekali terkena sariawan apalagi jika masih meminum ASI. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa bayi bisa saja terkena sariawan.

"Pada bayi sariawan jarang sekali terjadi. Apalagi terutama pada bayi yang minum ASI, itu kekebalan tubuh bayi sedang tinggi-tingginya. Makanya kalau untuk bayi itu harus sangat diperhatikan semuanya karena masih sangat sensitif. Biasanya kan rumah sakit tidak memperbolehkan ya anak kecil untuk berkunjung. Nah itu karena anak masih sensitif dan mudah tertular penyakit," jelas Prof Melanie dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (10/11/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihubungi terpisah, dokter spesialis anak dari RS Siloam, dr Melisa Anggraeni, MBiomed, SpA, menjelaskan bahwa bayi yang bisa terkena sariawan adalah yang berumur antara 1-12 bulan.

"Sebenarnya kalau bayi usia 0-30 hari itu jarang sekali kalau sariawan. Biasanya hanya banyak putih-putih di lidah dan di mulut yang disebabkan oleh jamur. Sedangkan, bayi yang berusia 1-12 bulan kemungkinan bisa kena sariawan karena sudah terpapar dengan pengaruh lingkungan juga ya dan asupan yang masuk ke mulutnya juga macam-macam. Biasanya sariawan ini disebabkan kalau ada luka sebelumnya dan daya tahan tubuh bayi sedang tidak bagus," terang dr Melisa.

Menurut dr Melisa, agar tidak terjadi sariawan pada bayi, orang tua terutama ibunya harus menjaga kebersihan mulut bayi terutama sehabis menyusui. Hal ini karena dikhawatirkan sisa-sisa susunya akan menumpuk dan menyebabkan timbulnya jamur.

"Ketika bayi habis minum susu atau habis menyusu, itu pasti masih ada sisa-sisa susunya di lidah dan di mulut sehingga harus dibersihkan dengan lap khusus atau kassa. Kalau dibiarkan, lama-lama akan menumpuk dan jadi tebal nah muncullah jamur sehingga bayi rentan sariawan. Di dalam mulut memang normalnya ada bakteri, tetapi kalau kondisi atau suasana mulut sifatnya terlalu asam akan mengakibatkan muncul banyak jamur sehingga harus dibersihkan," kata dr Melisa.

Tidak hanya karena sisa-sisa susu di mulut, menurut dr Melisa, dalam tumbuh kembang bayi ada yang dinamakan fase oral. Pada fase tersebut bayi cenderung memasukkan segala sesuatunya ke dalam mulut, mulai dari tangan, sampai mainan yang bisa digigit-gigit. Orang tua juga perlu menjaga kebersihan tangan dan mainan ini agar nanti bayi tidak jadi sakit diare atau sariawan.

Umumnya, orang tua belum mengetahui kalau bayinya sariawan sampai nantinya bayi cenderung tidak mau makan. Jika sudah terlanjur sariawan, maka yang harus dilakukan adalah diobati dengan obat tetes atau obat oles.

"Untuk bayi bisa dikasih obat tetes, tetapi sebenarnya yang paling baik adalah obat oles karena tidak apa-apa kalau tercampur liur dan tertelan. Cuma agak susah kalau mengoleskan. Tapi dua duanya bisa digunakan," kata dr Melisa.

(vit/vit)

Berita Terkait